Jumat, 03 November 2017

ANALISIS STRATEGI MARKETING
PT WINGS GRUOP (SO KLIN)
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Strategi Marketing
Dosen Pembimbing: Yudi Helfi SE.MSM


Kelas : 4 MA6

Disusun Oleh :

SHELLA ARLEA                             1510631020203
SRI SEKAR SARI                            1510631020210
SUHENDI HENDRIYADI              1510631020221
USWATUN NURHASANAH         1510631020223

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2017

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada ilahi sehingga Kami dapat menyelesaikan jurnal ini dengan baik. Adapun jurnal yang Kami buat berjudul “Strategic Marketing Wings Corporation”. Penulisan jurnal ini dapat Kami selesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu Kami mengucapkan terima kasih.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan jurnal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat Kami harapkan demi menyempurnakan tugas jurnal ini. Semoga tugas jurnal ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.



Karawang, 23 Februari 2017


Penyusun








DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ..................................................................................................................... 3
B.     Rumusan Masalah ............................................................................................................... 3
C.     Kerangka Pemikiran ............................................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................................... 5
BAB III METODOLOGI.............................................................................................................. 19
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................................................... 22
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................ 25
5.1  Analisis Lingkungan Internal.................................................................................................... 25
5.2  Analisis Lingkungan Eksternal.................................................................................................. 26
5.2.1        Lingkungan Eksternal (Mikro)............................................................................................ 26
5.2.2        Five Forces of Comapetitive .............................................................................................. 28
5.2.3        Lingkungan Eksternal (Makro)........................................................................................... 30
5.3  Analisis SWOT ......................................................................................................................... 32
5.4  Analisis VRINE Model ............................................................................................................ 33
5.5  Segmentasi Wings Group ......................................................................................................... 34
5.6  Targeting Wings Group ............................................................................................................ 35
5.7  Positioning Wings Group ......................................................................................................... 35
5.8  Marketing Mix .......................................................................................................................... 36
5.9  Brand Strategy .......................................................................................................................... 37
5.10 Strategy Brand ........................................................................................................................ 39
5.11 Pricing...................................................................................................................................... 40
5.12 Analisis Value Chain So Klin ................................................................................................. 40
5.13 Integrated Marketing Communition........................................................................................ 42         
BAB VI PENUTUP
6.1  Kesimpulan .................................................................................................................................
6.2  Saran ...........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dunia bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mencari laba, organisasi itu bisa disebut dengan perusahaan. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dan modern, akan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan yang bergerak dibidang industri, barang maupun jasa. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan perusahaan-perusahaan akan bersaing ketat dengan perusahaan lainnya yang mengeluarkan produk sejenis. Jika ingin memperoleh keuntungan maka manajemen perusahaan harus mampu memprediksi dan menganalisis perubahan lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Lingkungan internal merupakan faktor primer yang menentukan keberhasilan bisnis, sedangkan lingkungan ekternal merupakan faktor sekunder yang mempengaruhi keberhasilan bisnis.
Manajemen perusahaan harus mampu mengolah perusahaan dengan baik sehingga konsumen atau pelanggan yang ada tidak beralih membeli produk dari perusahaan lain. Perusahaan harus mampu memahami serta dituntut untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginan konsumen serta mampu menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen atau pelanggan tersebut. Selain itu, manajemen juga harus mampu melakukan proses pemasaran produk yang baik  karena pemasaran produk yang baik akan dapat meningkatkan penjualan dan merebut pangsa pasar. Sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau laba yang maksimal. Jika pemasaran produk tidak tepat maka perusahaan akan mengalami penurunan penjualan yang akan member dampak terhadap penerimaan pendapatan perusahaan tersebut.
PT. Sayap Mas Utama salah satu perusahaan yang menghasilkan produk FMCG (Fast Moving Consumer Good) seperti Baby Happy, WPC pembersih porselen, Cling, So Klin Lantai, Super Sol, Mie Sedaap, Ekonomi, Daia dan sebagainya. PT. Sayap Mas Utama memiliki pesaing yaitu PT. Unilever yang menghasilkan produk sejenis maka untuk itu PT. Sayap Mas Utama memerlukan strategi pemasaran yang tepat agar dapat meningkatkan penjualan dan mampu bersaing dengan PT. Unilever. Suatu strategi pemasaran harus memperhatikan semua lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan karena faktor internal perusahaan dan faktor ekternal disetiap perusahaan berbeda-beda sehingga strategi pemasaran sangat spesifik bagi perusahaan tersebut.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa Visi dan Misi PT. Sayap Mas Utama?
2.      Apa saja strengths, weakness, opportunities dan threaths PT. Sayap Mas Utama dan bagaimana analisis lingkungan perusahaan PT. Sayap Mas Utama?
3.      Bagaimana Capabilitas PT. Sayap Mas Utama untuk mampu bersaing dengan pesaingnya (PT. Unilever)?
4.      Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan PT. Sayap Mas Utama untuk menandingi perusahaan lain di pasar?

1.3  Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui sejarah, visi dan misi PT. Sayap Mas Utama.
2.      Untuk menganalisis lingkungan PT. Sayap Mas Utama.
3.      Untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemasaran PT. Sayap Mas Utama.

1.4  Manfaat
1.      Bagi Penulis
Untuk melengkapi dan menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Marketing Strategic serta untuk belajar menganalisis dan menjelaskan tentang strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Sayap Mas Utama dengan menerapkan teori-teori yang telah diterima penulis dari perkuliahan.
2.      Bagi Pembaca
Sebagai referensi bahan informasi dan kajian tentang strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Sayap Mas Utama.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Pengertian Strategi
Chandler (1962) yang dikutip oleh Freddy Rangkuti (2008.3),  Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumbar daya.Intinya strategi adalah pilihan untuk melakukan aktivitas yang berbeda atau untuk melaksanakan aktivitas dengan cara berbeda dari pesaingnya.
2.2  Pengertian Pemasaran
Menurut American Marketing Association (2007), Pemasaran adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran (offerings) yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.
Menurut Irawan (1998:10), Pemasaran adalah proses sosial dimana individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukar produk dan nilai dengan individu atau kelompok lainnya.

2.3  Pengertian Bauran Pemasaran
Menurut Lupiyoadi (2006:70), Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Ada empat inti bauran pemasaran, yaitu Product, Price, Place dan Promotion, tetapi kemudian ditambah lagi dengan People, Process dan Customer Servise. Menurut Kotler dan Keller (2008:4) 7P didefinisikan sebagai berikut:
1)                 Produk (product), Definisi produk menurut Philip Kotler adalah “Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan konsumen.” Produk dapat berupa sub kategori yang menjelaskan dua jenis seperti barang dan jasa yang ditujukan kepada target pasar.

2)                 Harga (price), Definisi harga menurut Philip Kotler adalah “Harga adalah sejumlah uang yang mempunyai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa”. Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel di mana suatu harga akan stabil dalam jangka waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat meningkat atau menurun yang terdapat pada pendapatan dari hasil penjualan.

3)                 Tempat/distribusi (place), Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah “Tempat merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran”. Distrubusi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan guna memastikan produknya. Hal ini dikarenakan tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

4)                 Promosi (promotion), Definisi promosi menurut Kotler adalah “Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran”.

5)                 Orang (people), People menurut Philip Kotler yaitu proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian karyawan yang nantinya dapat digunakan sebagai pembedaan perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan.

6)                 Bukti fisik (physical evidence), Bukti fisik menurut Philip Kotler yaitu bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada pelanggan ataupun calon pelanggan.

7)                 Proses (process), Proses yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atas operasi jasa (Boom dan Bitner yang dikutip oleh Buchari Alma (2000:234). Proses merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memasarkan produk barang atau jasa kepada calon pelanggan.

2.4  Pengertian Strategi Pemasaran
Menurut Craven dikutip dari Purwanto (2008:151), strategi pemasaran didefinisikan sebagai analisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam strategi penentuan pasar sasaran bagai produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran, pengembangan, pelaksanaan, serta pengelolaan strategi program pemasaran, penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran.
Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan penjual (4 P) adalah tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar (promotion).
Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4 C) adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the customer), kenyamanan (convenience) dan komunikasi (comunication). Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (“total Customer Statisfaction”)
2.5  Konsep Pemasaran
2.5.1           Kebutuhan,Keinginan dan Permintaan
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia. Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya.
2.5.2           Nilai,Biaya dan Kepuasan
Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi.
2.5.3           Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajar secara kesinambungan.
2.5.4           Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
2.5.5           Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu.

2.6  Konsep Pemasaran Berwawasan Produk
Pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya.

2.7  Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual
Pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya membeli.

2.8  Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran
Kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu :
1.      Pasar sasaran,
2.      Kebutuhan pelanggan,
3.      Pemasaran yang terkoordinir serta
4.      Keuntungan

2.9  Segmentation, Targeting, Positioning
Menurut Kotler dikutip oleh Purwanto (2008:151). Dalam mendesain suatu strategi pemasaran, hal terpenting yang perlu dilakukan oleh manajemen pemasaran adalah penerapan konsep STP (Segmentation, Targeting, Positioning). Konsep ini saling terkait satu sama lainya, secara garis besar langkah-langkah STP itu terlihat pada gambar 2 :

Segmentasi Pasar
1.      Mengindentifikasikan variable segmentasi pasar dan mensegmentasi pasar.
2.      Mengembangkan gambaran segmen yang dihasilkan.

Target Pasar
1.      Mengevaluasi daya tarik masing – masing segmen
2.      Memilih segmen – segmen pasar

Market Positioning
1.      Mengindentifikasikan konsep konsep positioning yang memungkinkan bagi masing-masing segmen pasar.
2.      Memilih mengembangkan dan mengkomunikasikan konsep positioning yang terpilih.


2.9.1           Segmentasi Pasar
Menurut Swastha dan Handoko (1997), Segmentasi pasar adalah sebagai kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogeny.
Menurut Saladi (2003:83), Segmentasi pasar adalah proses pengelompokkan-pengelompokkan pasar ke dalam kelompok pembeli yang potensial dengan kebutuhan yang sama dan atau karakteristik yang disukai serta memperlihatkan hubungan pembelian yang sama pula. Segmen pasar atau market segments adalah kelompok orang atau kelompok organisasi yang memiliki kesamaan karakteristik sehingga mereka juga memiliki kebutuhan produk yang sama. Segmen pasar yang ideal harus memenuhi semua kriteria.
Menurut Kotler Keller (2006:281), Segmentasi pasar membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yag mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah.
Dasar segmentasi pasar konsumen, kuncinya adalah menyesuaikan program pemasaran untuk mengenali pelangan atau konsumen dengan jenis skema segmentasi yaitu :
1.      Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit geografis seperti Negara, Negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar. Perusahaan dapat beroperasi diseluruh daerah, sambil tetap memberikan perhatian pada variasi lokal. Misalnya, para penjual jaket hangat biasanya menjual di daerah yang sejuk seperti bandung, lembang, bogor, dan daerah-daerah lainnya, karena jika jaket hangat dijual di kota dataran rendah seperti Karawang mungkin akan sedikit peminat yang membeli.

2.      Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis, kita membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang bedasarkan variable seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas social. Salah satu alasan variable demografis begitu popular bagi pemasar adalah bahwa variable ini sering terkait erat dengan kebutuan dengan keinginan konsumen. Alasan lainnya adalah variable-variabel itu mudah diukur. Bahkan ketika kita menggambarkan pasar sasaran dalam istilah nondemografis (misalnya, berdasarkan jenis kepribadian), kita akan mungkin harus kembali ke karakteristik demografis untuk memperkirakan ukuran pasar dan media yang harus kita gunakan untuk mencapainya secara efisien.

3.      Segmentasi Psikografis
Psikografi adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi guna lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat psikologis/kepribadian, gaya hidup, atau nilai. Orang-orang di dalam kelompok demografi yang sama bisa memiliki profil psikografis yang sangat berbeda.

2.9.2           Market Targeting
Targeting merupakan proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan. Criteria evaluasi yang digunakan meliputi ukuran dan potensi pertumbuhan segmen, karakteristik segmen dan kesesuaian antara produk dan pasar. Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.
Menurut Ariadi Abimanju, targeting adalah mengenal segmen pasar yang telah ditentukan dan merencanakan cara apa yang paling optimal agar segmen pasar memberikan kemungkinan paling besar untuk membeli produk yang akan dijual/dipasarkan.
Dalam menetapkan target market perusahaan (targeting) dapat mempertimbangkan pola-pola, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Diferensiasi segmen, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga perusahaan menyediakan kebutuhan produk berbeda untuk tiap segmen yang berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan tiap segmen dan memberikan berbagai varian dari produk yang ditawarkan.
2.      Undiferensiasi segmen, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar.
3.      Consentrate marketing,spesifikasi usaha yang maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani kebutuhan dalam kelompok tertentu karena tidak semua orang bisa menikmati produk yang tersedia.
4.      Market coverage strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri) sehingga dapat memudahkan konsumen dan produsen.
Jika sewaktu-waktu ada perusahaan yang memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu saja, Hal itu dilakukan karena dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing, dan merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya. Ada cara untuk menentukan Target Pasarnya, yaitu:
1.      Spesialisasi selektif Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.
2.      Spesialisasi pasar Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
3.      Spesialisasi produk Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.
4.      Pelayanan penuh (full market coverage) Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar yang mampu menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.
Makin besar segmen, kecenderungan konsumen untuk memilih makin besar. Jika akan merumuskan targeting, rumuskan atau definisikan pasar potensial terlebih dahulu.
Dalam Market Plus on Strategy, Hermawan Kartajaya menegaskan bahwa dengan menggunakan targeting, perusahaan akan dapat memilih satu atau lebih pasar yang akan dituju. Di samping untuk dapat menempatkan sumber daya yang dimilikinya secara efektif, targeting sebagai fitting strategy (strategi penempatan produk) mempunyai kriteria utama, yaitu besarnya ukuran pasar (size), pertumbuhan pasar (growth), keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang dimiliki oleh perusahaan, dan situasi persaingan (competitive situation) yang dihadapi oleh perusahaan. Dengan melakukan targeting sebuah perusahaan tidak akan membabi buta menyerang pasar dengan segala kemampuan.

2.9.3           Positioning
Positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk produk, merk atau lembaga tertentu. Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk dibanding produk lain. Karena penikmat produk adalah pasar, maka yang perlu dibangun adalah persepsi pasar. Positioning berkenaan dengan upaya menciptakan persepsi merek, produk maupun perusahaan yang unik dan unggul dalam benak konsumen. Dimensi pembeda yang berperan sebagai basis positioning terdiri atas produk, layanan, personalia/staf, saluran distribusi, dan citra.
Re-Positioning merupakan kegiatan yang melibatkan penggantian identitas produk, jalinan kompetitor yang ada dan mengubah citra yang ada di benak konsumen.
Menurut Kotler Keller, Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.

2.9.4           Konsep Positioning
Secara umum, ada tiga tipe konsep postioning :
1.      Functional position
-          Pemecahan masalah
-          Menyediakan manfaat bagi konsumen
-           Memperoleh persepsi yang menyenangkan dari investor
2.      Symbolic positions
-          Peningkatan citra diri
-          Identifikasi diri
-          Rasa ikut memiliki dan tingkat penghargaan lingkungan terhadap perusahaan
-          Membangun pengaruh yang cukup kuat dalam segmen pasar tertentu
3.      Experiential positions
-          Mampu menstimulasi sensor motoric
-          Mampu menstimulasi sensor kognitif

2.9.5           Product Positioning
Dalam proses Positioning selalu dimulai product Positioning. Pendapat ini dikemukakan oleh Regis Mc Kenna (2009:37), yang juga mengemukakan definisi product Positioning sebagai berikut:
 “The Positioning process should begin with the product themselves. To gain a strong product Positioning, a company must differentiate its product from all other products on the market. The goal is to give theproduct a unique position in the market place.”
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses Positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product Positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan Positioning yang dikemukakan Kenna (2009:37) menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan product Positioning perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, disebut sebagai The Golden Rules of Product. Adapun uraiannya sebagai berikut:
1)      Perusahaan perlu mengikuti trend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2)      Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3)      Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan kecil di kolam besar (it's better to big fish in a little pond).
4)      Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.
Tujuan pokok strategi segmentasi, targeting, dan positioning adalah memposisikan suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki keunggulan kompetitif berkesinambungan. Sebuah produk akan memiliki keunggulan kompetitif jika produk tersebut menawarkan atribut-atribut determinan (yang dinilai penting dan unik oleh para pelanggan).

2.10             Tujuan Analisis Lingkungan
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternalberada di luar perusahaan sedangkan lingkungan internal berada di dalam perusahaan.Lingkungan eksternal: Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity)dan ancaman (threats)Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan umum. Lingkungan internal: Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength)dan kelemahan (weakness).Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.




2.11             Strategy Brand Management
Brand adalah suatu nama, simbol, tanda, design atau gabungan diantaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan prosuk dan jasa lainnya.
Brand memiliki peran yang penting dan bermanfaat bagi perusahaan dan konsumen. Peran brand untuk perusahaan yaitu sebagai identifikasi untuk menyederhanakan handling dan penelusuran, melindungi fitur unik secara legal/hukum, sebagai penanda level kualitas untuk konsumen yang terpuaskan, memberikan asosiasi yang unik pada suatu produk, sebagai sumber competitive advantage, sebagai sumber pengembalian keuangan perusahaan. Sedangkan Peran brand untuk konsumen yaitu sebagai identifikasi sumber produk, untuk menunjuk pertanggungjawaban pembuat produk jika konsumen mengalami kerugian menggunakan produk tersebut, sebagai risk reducer, search cost reducer, janji/komitmen/kontrak dengan product maker, symbolic device, signal of Quality.
Tahapan Strategy Brand Management Process yaitu mengidentifikasi dan membangun brand positioning dan values dengan cara menganalisis mental map, competitive frame of reference, brand mantra, core brand values kemudian merencanakan dan menerapkan pemasaran merek dengan cara menganalisis pencampuran dan kecocokan merek dan mengintegrasikan aktivitas pemasaran merek yang memanfaatkan sekunder kemudian mengukur dan menafsirkan merek kemudian tumbuh dan mempertahankan ekuitas merek.



2.12             Pricing
Pricing adalah proses manual dari penetapan harga untuk perintah membeli dan menjual, yang didasarkan pada factor seperti jumlah yang ditetapkan, kuantitas, promosi, dan pengiriman. Harga adalah pembentuk Revenue (TR = P x Q) dan Penentu jumlah Permintaan (Aplikasi Hukum Permintaan). Macam-macam kebijakan harga yaitu:
a)      Cost Plus Pricing yaitu harga ditentukan dengan cara menambahkan keuntungan yang diinginkan ke atas biaya total P = TC + Margin.
b)      Price Discrimination yaitu menetapkan harga yang berbeda untuk produk yang sama di pasar yang berbeda.
c)      Incremental Pricing yaitu kebijakan penetapan harga jual berdasarkan perubahan produksi yang mengakibatkan perubahan biaya. Sepanjang IC < IR maka kegiatan produksi dapat diteruskan IC = Incremental Cost, IR = Incremental Revenue
d)      Transfer Pricing yaitu teknik pemindahan harga dari satu unit bisnis ke unit bisnis lainnya, penetapan harga input antar divisi secara rational agar dapat mendorong produktifitas masing-masing unit tersebut.

2.13             Value Chain Strategy
Value Chain adalah sebuah rangkaian kegiatan untuk operasi perusahaan dalam industri yang spesifik. Unit bisnis adalah tingkat yang sesuai untuk membangun rantai nilai, bukan tingkat divisi atau tingkat korporasi. Produk melewati semua rantai kegiatan dalam rangka, dan pada setiap aktivitas nilai keuntungan beberapa produk. Rantai kegiatan memberikan produk-produk nilai tambah dari semua kegiatan. Hal ini penting untuk tidak mencampur konsep nilai dengan biaya yang terjadi diseluruh kegiatan.

2.14             Integrated Marketing Comunication
Komunikasi pemasaran terpadu (Integrated Marketing Comunication/IMC), merupakan upaya perusahaan memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk-produknya.

BAB III
METODOLOGI
3.1  Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah PT. Sayap Mas Utama yang juga dikenal dengan PT. Wings Group yang menjual Lini produk Deterjen.

3.2  Desain Penelitian
Berikut ini desain penelitian yang akan penulis tampilkan dalam pembahasan jurnal ini yaitu :
a.       Berdasarkan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian terapan yang dilaksanakan untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Sayap Mas Utama.
b.      Berdasarkan metode rancangan, penelitian ini menggunakan penelitian studi kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literature yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian.
c.       Berdasarkan tingkat eksplanasi, penelitian ini  merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan variable dengan membandingkan PT. Sayap Mas Utama dengan kompetitor lainnnya.

3.3  Data Penelitian
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dimana diperoleh dengan bentuk yang sudah jadi atau data yang diperoleh dari pihak lain yang terpercaya. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data dengan cara membaca laporan tahunan provider  dan competitor lainnya serta melihat buku-buku yang berhubunggan dengan masalah penelitian.

3.4  Alat Analisis
1.      Analisis Lingkungan Eksternal Mikro dan Analisis Lingkungan Eksternal Makro
Analisis lingkungan eksternal mikro yaitu menganalisis lingkungan eksternal yang berada di dalam industri yang berpengaruh kepada perusahaan seperti konsumen, pesaing, pemasok, Chanel of distribution, sumber daya manusia. Analisis lingkungan eksternal makro yaitu menganalisis lingkungan eksternal yang berada diluar yang berpengaruh kepada perusahaan secara keseluruhan seperti ekonomi, social budaya, teknologi, demografi, geografi.
2.      Analisis SWOT
SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal organisasi. Kekuatan (strength) merupakan suatu kondisi perusahaan mampu melakukan semua tugasnya sangat baik (diatas rata-rata industri). Kelemahan (weakness) merupakan suatu kondisi perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya secara baik dikarenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi. Peluang (opportunity) merupakan suatu potensi bisnis atau setiap peluang dan kesempatan menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun. Ancaman (threats) merupakan suatu keadaan perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan persaingan yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudian hari.
3.      Analisis VRINE model
Salah satu model yang dapat digunakan untuk melakukan analisis apakah resources dan capabilities yang dimiliki dapat membantu perusahaan untuk bersaing dan akhirnya dapat meningkatkan kinerja adalah model VRINE, yang merupakan singkatan dari Value, Rarity, Inimitability, Nonsubstitutability dan Exploitability (Carpenter dan Sanders, 2007).
Value dalam model ini menganalisis apakah resourcedan capability yang ada dapat menciptakan peluang bagi perusahaan. Rarity menganalisis apakah perusahaan mempunyai kontrol atas valuable resources yang sifatnya langka. Inimitability dan Non-substitutability menganalisis apakah pesaing juga bisa mendapatkan resources dan capability yang langka tersebut dengan cepat dan apakah pesaing juga bisa mendapatkan keuntungan yang sama jika menggunakan kombinasi yang sama antara resource dan capability tersebut. Exploitability menganalisis kemampuan perusahaan mengeksploitasi resource dan capability yang ada tersebut.








BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1  Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT. Sayap Mas Utama (Wings Group) didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama enam puluh tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar (market leader) yang mempekerjakan ribuan orang dengan pabrik-pabrik berlokasi di Jakarta dan Surabaya.
Wings mengembangkan sayap usahanya secara vertikal dan horizontal, bahkan ke sektor lain seperti bahan bangunan. Dengan tetap berpijak pada filosofi “To produce Quality and Affordibility at the Convenience of our customers”. Sejak tahun 1948 Wings telah berproduksi meski sangat sederhana dengan menggunakan minyak kelapa untuk memproduksi sabun cuci, dan menjual dari pintu ke pintu. Selanjutnya WINGS menghasilkan ratusan produk pembersih rumah tangga, dari pasta gigi dan shampo, untuk deterjen dan pembersih porselen. Bukan itu saja mereka juga mempekerjakan ribuan orang di puluhan pabrik manufaktur dan pusat distribusi di seluruh Indonesia. Merek utama seperti Ekonomi, SoKlin, dan GIV dikenal sebagai produk yang sangat baik dan berkualitas.
Dengan kekuatan yang dimilikinya, WINGS mencoba berekspansi dengan mengekspor produk ke beberapa negara di dunia, dari Nigeria sampai Filipina. Wings telah berinvestasi baik integrasi hulu dan hilir. Sehingga memungkinkan bagi mereka menghasilkan secara konsisten produk-produk berkualitas dengan biaya lebih rendah berupa harga jual yang lebih rendah dibanding pesaingnya.
Periode sejarah Wings:
·         1948, Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto mendirikan Fa Wings, memproduksi
sabun colek skala home industri, melalui sistem door to door.
·         1950 sabun mandi Wings mulai dipasarkan.
·         1971, membangun perusahaan sabun dan detergen, misal merek Ekonomi.
·         1980, merek Wings Biru dan Dangdut dilepas ke pasaran. Mendirikan PT Unggul
Indah Cahaya, produsen alkybenzene, bahan baku produk detergen, bersama
beberapa inverstor.
·         1983 mendirikan PT Multipack
·         1986 mengembangkan PT Petrocentral (intregasi vertical horizontal)
·         1989, terjun kebisnis keramik; PT Adyabuana Persada, merek Milan dan
Hercules. Dan dibidang finance; Bank Ekonomi. Aliansi dengan Lion
Corporation mendirikan PT Lionindo Jaya.
·         1990, merek Extra Aktif dan detergen merek So Klin.
·         1991, Fa Wings berganti menjadi PT Wings Surya.
·         1995, membeli plantation PT Damit Mitra Sekawan dan PT Gawi Makmur
Kalimantan, menghasilkan oleochemical. Bersama Siam Cement bisnis gypsum dan
semen fiber melalui PT Siam-Indo Gypsum Industry (merek Elephant).
·         1998, meluncurkan Daia saat krismon.
·         2000, membeli saham Ecogreen Oleochemical melalui konsorsium
·         2001, mendirikan perusahaan sekuritas, EkoKapital
·         2002 merambah property; Pulogadung Trade Center, bersama Djarum.
·         2003, meluncurkan Mie Sedaap

4.2  Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan Misi PT. Sayap Mas Utama yaitu :
VISI
Menjadi perusahaan produk konsumen Indonesia yang ekonomis dan dapat diandalkan.
MISI
Menyediakan produk dan layanan berkualitas yang dapat meningkatkan kehidupan masyarakat dan konsumen.

4.3  Tujuan
Tujuan PT. Sayap Mas Utama adalah memproduksi produk-produk berkualitas internasional dengan harga ekonomis.
4.4  Sasaran
Wings juga memperluas jaringan distribusi selama periode ini, ke titik di mana produk yang tersedia di hampir setiap kota dan desa di setiap provinsi negara itu, situasi yang ada sampai hari ini. Wings saat ini memproduksi dan menjual ratusan kebutuhan rumah tangga dan produk perawatan pribadi, dan baru-baru memperluas lini produknya termasuk minuman dan mie instan.
Hari ini, Wings diakui sebagai produsen lokal terkemuka dan distributor rumah tangga dan produk perawatan pribadi. Menjadi sebuah kelompok bisnis yang dinamis dan beragam, Wings masih didedikasikan untuk visi awal perusahaan konsumen dengan menyediakan rumah tangga dan produk perawatan pribadi kualitas tanpa kompromi.



BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1  Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan Internal adalah lingkungan organisasi yang berada dalam organisasi dan secara normal memiliki implikasi langsung dan khusus pada perusahaan. Resources adalah suatu sumber daya atau input yang dibutuhkan perusahaan untuk suatu proses produksi atau operasi. Secara sederhana, sumber daya perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tangible, intangible, dan human resources. Resources yang dimiliki PT. Sayap Mas Utama (Wings Group) yaitu :
1.      Bahan Baku, Wings Group memiliki pabrik bahan baku deterjen berupa alkylbenzena yang terbesar di Kawasan Asia Pasifik.
2.      Tenaga Kerja, Wings Group memiliki ± 12 ribu tenaga kerja. Untuk tenaga kerja/karyawan wings dibutuhkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan pengambilan keputusan serta kompeten ahli dibidangnya. Dengan adanya itu keterampilan dan kemampuan tenaga kerja dapat diukur melalui prestasi kerja, pengalaman, dan kualifikasi sehingga Wings menggunakan ETIS untuk sistem informasi training karyawannya sebagai pelatihan softskill, pelatihan hardskill, sertifikasi keahlian karyawan agar karyawannya mampu terus berkembang dalam keahliannya.
3.      Alat Produksi, semakin berkembangnya jaman Wings Group selalu mengupdate teknologi untuk menggunakan alat produksi yang efisien dalam memproduksi produknya.
4.      Skill, kemampuan perusahaan untuk menyaingi pasar sangat terasa karena sebagian produk yang dibuat/diluncurkan adalah untuk menantang Market Leader. Misalnya Deterjen So Klin melawan Rinso.
Sedangkan Capability adalah kombinasi prosedur dan keahlian yang diandalkan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa.

5.2  Analisis Lingkungan Eksternal (Mikro) dan Lingkungan Eksternal (Makro)
5.2.1        Lingkungan Eksternal (Mikro)
1.         Konsumen
Konsumen Deterjen tidak hanya ada di sekitar perusahan PT. Sayap Mas Utama tetapi di luar kota juga menggunakan deterjen tersebut. Deterjen (So Klin, Daia, Boom, Ekonomi, Wings) merupakan deterjen yang sering digunakan dan diminati konsumen karena harganya relatif terjangkau. Hal ini juga di dukung oleh kebiasaan masyarakat indonesia yang memilih deterjen yang mudah didapat dan ekonomis. Di Indonesia banyak berbagai ukuran deterjen dari harga kisaran Rp. 1.000 keatas.
2.         Pesaing
Salah satu kompetitior So Klin adalah Rinso masuk ke pasar dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan So Klin. Sehingga konsumen yang terpengaruh harga akan lebih memilih Rinso. Sehingga Wings mengeluarkan produk deterjen Daia untuk menyaingi produk deterjen Rinso dengan harga yang lebih murah dan lebih ekonomis. Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak.
3.      Pemasok (Supplier)
Wings Group merupakan perusahaan Fast Moving Consumer Good, dengan kegiatan usaha Fabric Care, Food dan Beverage, HouseHold, Personal Care yang mencakup seluruh tahapan proses produksi, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Wings Group didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produk sangat dikenal di seluruh nusantara. Produk-produk Wings Group antara lain mi instan, deterjen, bumbu penyedap makanan, minuman, sabun dan lain-lain. Merek-merek produk Wings Group merupakan merek terkemuka di pasar domestik, dikenal konsumen sebagai produk berkualitas dengan harga terjangkau dan tersedia di berbagai pelosok Indonesia.
4.      Chanel of distribution
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
1)      Manufaktur → Konsumen,
2)      Manufaktur → Pedagang Eceran → Konsumen,
3)      Manufaktur → Pedagang Besar → Pedagang Eceran → Konsumen
4)      Manufaktur→Agen→Pedagang Besar→Pedagang Eceran →Konsumen
Karena pendistribusian deterjen Wings sangat baik, maka deterjen Wings mudah di dapatkan oleh konsumen dimanapun. Wings Group beroperasi di lebih dari 200 depo / gudang, didistribusikan oleh 5.000 truk le lebih dari 500.000 toko retail (tradisional & modern) dan grosir di Indonesia.Wings Group mengekspor produknya ke lebih dari 30 Negara di Asia dan Afrika.
5.      Sumber daya manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 12 ribu, Wings percaya bahwa karyawan adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Wings Group akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan.
5.2.2        Five Forces of Competitive
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri
(Five Forces of Competitive) M. Porter ( 1980 )
1.      Rivalry
Semakin banyak pesaing industri maka semakin tinggi tingkat persaingan, karena pesaing saling bersaing untuk menjadi market leader dipasar dan untuk memiliki market share yang lebih besar. Persaingan Wings dan Unilever terlihat sangat jelas. Wings selalu berusaha menempel ketat Unilever dalam meluncurkan produk-produknya, misalnya So Klin vs Rinso, Daia vs Soft, Nuvo vs Lifebouy, Ciptadent vs Pepsodent dan lain-lain.

2.      Pendatang Baru (New Entry)
Pesaing baru memiliki hambatan-hambatan dalam memasuki pasar karena dalam memasuki pasar suatu produk harus memerlukan diferensiasi dari produk pesaing, modal yang besar, biaya pindah supplier, pendistribusian yang tepat dan memperhatikan aspek kebijakan pemerintah. Hambatan pendatang baru adalah pesaing lama dimana pesaing itu telah menjadi market leader. Pesaing lama selalu memonitor pesaing baru dengan memanfaatkan kelemahan dari produk pesaing, sehingga pendatang baru tidak dapat berkembang dan merebut pasar.
Wings Group mengeluarkan deterjen Daia dan So Klin yang bersaing melawan Rinso yang dikeluarkan PT Unilever. Wings Group menggunakan strategi fighting brand yaitu mengeluarkan merk baru dari produk sejenis deterjen yang harganya jauh lebih rendah, serta mengandalkan biaya iklan dan promosi yang lebih rendah.

3.      Pemasok (Supplier)
Kekuatan pemasok akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri, terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat menetapkan harga yang tidak rendah selain itu lokasi pemasok yang jauh akan menambah besar biaya untuk pengadaan bahan baku. Selain itu, bahan baku/produk substitusi sangat sedikit serta memiliki biaya pindah pemasok yang tinggi dan penawaran yang terbatas. Oleh karena itu, sebaiknya produsen memiliki industry yang memproduksi bahan baku untuk proses produksi.
Wings Group salah satu perusahaan yang memproduksi produk deterjen yang memiliki pabrik yang memproduksi bahan baku untuk produk deterjennya sehingga Wings Group tidak memiliki gangguan dalam hal pasokan bahan baku. Bahkan PT Unilever Indonesia pun memilih Wings untuk memasok bahan baku produksi deterjen Unilever.

4.      Pembeli (Buyer)
Pembeli akan selalu berusaha untuk mencari produk yang memiliki harga lebih murah namun tetap memiliki kualitas produk dan pelayanan yang tinggi. Hal ini membuat para pesaing saling beradu untuk memenuhi keinginan konsumen tersebut. kekuatan posisi tawar menawar pembeli akan meningkat apabila produk memberikan biaya yang lebih besar bagi konsumen, produk tidak berbeda, tingkat pendapatan konsumen rendah, pembeli memproduksi sendiri, pembeli tidak tahu harga, adanya substitusi produk.
Wings Group selama ini mengeluarkan produk yang cenderung lebih rendah dari PT Unilever misalnya Daia yang harganya lebih murah dibandingkan dengan Rinso sehingga Wings Group dapat meluncurkan produk yang sesuai dengan kualitas dan harga untuk pasar yang ingin dituju.

5.      Produk Pengganti
Produk pengganti adalah ancaman yang besar bagi produk lain karena selain mampu menjadi produk alternatif, dapat pula merebut pasar dari sebuah produk yang disubstitusikan. Produk pengganti biasanya memiliki harga yang murah dan menggunakan teknologi yang baru, sehingga perusahaan harus cermat mengamati perubahan harga produk substitusi yang menjadi ancaman bagi produk perusahaan tersebut.

5.2.3        Lingkungan Eksternal (Makro)
1.      Ekonomi
Berdasarkan data penelusuran Duniaindustri.com, Wings Group masih menguasai pasar deterjen nasional (mencakup deterjen bubuk dan krim) dengan pangsa 52,6%. Wings Group mengandalkan produk utama seperti Wings, Ekonomi, Daia dan So Klin.
2.      Sosial dan Budaya
Faktor social dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan sikap dari masyarakat. Wings Group melihat dan menyesuaikan terlebih dahulu produknya sebelum akhirnya mampu menguasai pasar. Tata nilai dan sikap masyarakat ini akan mempengaruhi gaya hidup masyarakat yang pada gilirannya akan mempengaruhi pada permintaan produk terhadap perusahaan. Sehingga hal ini menjadi peluang bagi Wings Group untuk memasuki pasar Negara di Asia dan Afrika.
3.      Teknologi
Wings Group harus memahami pengaruh perubahan faktor teknologi terhadap kegiatan operasional perusahaan serta pemahaman tentang kemampuan perusahaannya dalam menciptakan produk. Perkembangan teknologi ini, selain dengan menunjang tercapainya tujuan perusahaan dapat juga menjadi ancaman bagi merosotnya produktifitas perusahaan. Wings Group mengekspor produknya ke lebih 30 Negara di Asia dan Afrika pastinya Wings Group harus memiliki mesin-mesin canggih untuk memenuhi permintaan masyarakat Asia dan Afrika terhadap Deterjen. Teknologi lain seperti internet dan social-network lain juga ditempuh Wings Group untuk memasarkan produknya.
4.      Demografi
Pemasaran deterjen Wings Group. Dari sisi jenis kelamin, dapat dikonsumsi oleh pria maupun wanita. Dari sisi penghasilan, harga deterjen Wings Group sendiri masih cukup terjangkau di Indonesia bila dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga per tahun.
5.      Geografi
Dengan letak geografis Benua Asia dengan Benua Afrika lebih dari sekedar dekat memudahkan pengiriman (proses eksport-import) produk Wings Group dari Indonesia (Benua Asia) menuju ke Benua Afrika.
Dari segi biaya penyimpanan gudang, biaya transport, bahkan waktu pengirimanpun akan lebih cepat dibanding pengiriman produk keberbagai kota di Indonesia karena memiliki 200 Warehouses, memiliki 5.000 truk dan mempunyai lebih dari 500,000 toko retail (tradisional & modern) dan grosir di Indonesia.. Ini pulalah yang membuat permintaan pasar konsumen di Indonesia semakin meningkat.
6.      Politik dan Hukum
Wings Group mematuhi semua persyaratan hukum dan perundang-undangan untuk menjamin kualitas produk. Misalnya sesuai dengan standar CPkB cara pembuatan kosmetik yang baik, ijin dari dinas kesehatan, ijin dari dinas perindustrian. Untuk Wilayah, Wings tetap mematuhi peraturan kawasan industry karena masuk Kawasan Industri JIEP Pulogadung. Skala Internasional melakukan penerapan ISO 14001 sistem manajemen lingkungan dan penerapan ohsas 18001 sistem manajemen K3.

5.3  Analisis SWOT

Strengh
Weakness
Opportunities
Threaths
1. SDM
1. Produksi
1. Pemasok
1. Serikat pekerja
2. Manajemen
2. Saluran Distribusi
2. Pelanggan
2. Tidak fokus pada 1 produk
3. Pemasaran
3. Packaging
3. Faktor Ekonomi
3. Persaingan harga
4. Keuangan
4. Promosi
4. Segmen pasar baru
4. Pendatang baru
5. Teknologi
5. Biaya Produksi
5. Bea masuk
5. Adanya produk pengganti

Matrik SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Strengh
Menciptakan produk-produk berkualitas dengan harga yang terjangkau

Weakness
Kemiripan antara packaging produk dengan produk saingan sedikit banyak mendapat kritikan

Opportunities
Teknologi yang modern yang mampu menciptakan produk-produk sesuai keinginan pelanggan

Strategi SO
Dengan Menciptakan produk-produk berkualitas dengan harga yang terjangkau menjadikan peluang bagi para pelanggan

Strategi WO
Meminimalkan biaya agar meningkatkan biaya produksi produk, sehingga dapat mencukupi peningkatan konsumsi dari produk

Threaths
Adanya pendatang baru yang dapat menggerus produk ini di pasaran dan membuat pelanggan beralih.

Strategi ST
Memanfaatkan efisiensi SDM untuk memasarkan produk sehingga meminimalisir lingkungan bisnis yang semakin kompetitif

Strategi TW
Meningkatkan profitabilitas yang dapat meminimalisir pengeluaran biaya produksi yang semakin besar


5.4  Analisis VRINE Model

Resource & Capability Attributes
PT. Sayap Mas Utama (Wings Group)
Valuable
Rare
Inimitable& Non-substitutable
Exploitable by the firm
Competitive Outcome
(Hasil yang Kompetitif)
Yes
Yes
Yes
Yes
Sustained Advantage


KETERANGAN
UJI VRINE
Valuable
Resource & Capability yang dimiliki Wings Group dapat memenuhi permintaan pasar karena seiring bertambahnya permintaan, perusahaan membangun manufaktur yang baru dan menambah gudang distribusi dimasing-masing area, sehingga supply produk lancar.

Rare
PT. Sayap Mas Utama memiliki sister company dibidang semi finish good atau material sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi pasar untuk kebutuhan raw material.
Banyaknya promo hadiah yang ditawarkan semakin menjadi pembeda produk Wings dengan yang lainnya.
Inimitable& Non-substitutable
Parfume PT. Sayap Mas Utama berbeda dengan yang lain karena parfume tidak beli jadi, tetapi beli biang parfume dan memformulasikan sendiri sehingga berbeda dan tidak mudah ditiru oleh kompetitor.
Exploitable by the firm
Banyaknya tenaga ahli dibidangnya missal formulasi RND dan ahli produksi didatangkan sehingga terus berinovasi dalam produk dengan penerapan teknologi yang efektif dan efisien.

Dengan analisis VRINE model maka dapat disimpulkan bahwa PT. Sayap Mas Utama dengan Resource dan Capability yang dimilikinya maka dapat Competitive Outcome menjadi perusahaan yang Sustained Advantage (keuntungannya yang berkelanjutan).

5.5  Segmentasi Wings Group
Wings Group memproduksi So Klin Ultra, So Klin Ultra adalah deterjen bubuk terkonsentrasi yang memiliki daya pembersih yang luar biasa.  Mengandung Color Guard untuk melindungi warna dari memudar sehingga pakaian menjadi bersih, cerah dan tampak baru. Variabel segmentasi pasar So Klin Ultra yaitu :
Ø  Demografis, jenis kelamin pria dan wanita
Ø  Geografis, wilayah asia, kota besar maupun kota kecil
Ø  Psikografis, kelas sosial bawah sampai atas

5.6  Targeting Wings Group
Targetting konsumen produk deterjen (so klin) dari wings yakni seluruh ibu di Indonesia yang mempunyai daya beli yang mementingkan kualitas dan jaminan keamanan dari berbagai kalangan di seluruh Indonesia. Produk deterjen dari wings pun dapat kita temui dengan sangat mudah baik di pasar modern maupun pasar tradisional dan warung-warung kecil yang ada di sekitar pemukiman warga.
Lini produk deterjen pun aktif melaksanakan berbagi strategi pemasaran yang tak kalah menarik dengan Unilever. Strategi above the line yang mengandalkan iklan televisi, media cetak, dan outdoor advertising menjadi salah satu strategi utama produk deterjen (so kiln) karena Wings sangat menyadari bahwa media dan iklan yang provokatif mampu membangun awareness dan interest pasar secara massive.
Selain itu, Wings pun aktif melaksanakan sales promotion berupa pemberian bonus piring untuk setiap pembelian So Klin berukuran tertentu, hingga bundling produk deterjen So Klin dengan produk So Klin lainnya seperti softener atau pencuci lantai. Sehingga Insentif-insentif yang ditawarkan lini produk (So Klin) tampaknya banyak diminati target pasar

5.7  Positioning Wings Group
Positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan pesaingnya. Brand Positioning dari lini produk deterjen ini sendiri adalah Challenger. Karena produk deterjen (so klin) berani menerobos pasar industri deterjen yang tadinya dikuasai oleh PT. Unilever, dan terbukti mampu bersaing serta menghasilkan produk-produk yang mampu menarik pelanggan lebih banyak. Produk deterjen (so klin) memiliki sesuatu yang berbeda, dan kelebihan bila dibandingkan dengan produk lain, yaitu deterjen yang memelihara warna pakaian tetap cerah, bersih dan bersinar.
Tindakan atau langkah-langkah dari wings untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai terhadap konsumen yaitu dibuatnya slogan So Klin “Bersih Sempurna” yang dapat membuat konsumen berpikir bahwa So Klin memberikan perasaan nyaman dan puas kepada calon konsumennya dengan menjanjikan hasil pencucian yang paling sempurna. “Bersih Sempurna” bisa diinterprestasikan tidak hanya pakaian bersih yang akan diperoleh jika dicuci dengan so klin, namun bisa juga keharuman dan kelembutan pakaian yang akan didapat jika pakaian dicuci menggunakan So Klin, karena kesempurnaan hasil cucian tidaklah hanya bersih tetapi juga wangi dan lembut.

5.8  Marketing Mix
a)      Product
Produk wings yang ditawarkan kepada masyarakat yaitu So Klin Ultra. Produk dapat terdiri dari :
1.      Product Quality, So Klin Ultra memiliki kualitas yang bagus untuk memelihara warna pakaian agar kelihatan cerah.
2.      Design, So Klin Ultra memiliki design yang menarik bagi konsumen
3.      Feature, So Klin Ultra memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan produk lain.
4.      Brand name, So Klin Ultra memiliki nama merek “Ultra So Klin”
5.      Packaging, kemasan So Klin Ultra menarik dan elegant.
6.      Sizes, So Klin Ultra tersedia dalam beberapa ukuran 15 g, 35 g, 500 g dan 1000 g.
b)     Price
Price, yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli So Klin Ultra. Harga So Klin Ultra relativ murah karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan So Klin Ultra lebih maksimal.
c)      Place
Place, yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat So Klin Ultra yang dihasilkan atau dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran.
Penyaluran So Klin Ultra kepada pelanggan meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
d)     Promotion
Promosi yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan So Klin Ultra pada pasar sasaran. Variabel promosi So Klin Ultra meliputi :
1.      Sales promotion, dengan cara memberikan bonus pada produk yang lain dalam perusahaan yang sama. Misalkan Wings menawarkan produk kepada konsumen dengan cara konsumen dapat membeli So Klin pewangi dengan hadiah So Klin Ultra.
2.      Advertising, iklan melalui televisi, majalah, koran.
3.      Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan. Dengan mendatangi konsumen pada suatu supermarket untuk membeli So Klin Ultra.

5.9  Brand Strategy
Brand adalah suatu nama, simbol, tanda, design atau gabungan diantaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan prosuk dan jasa lainnya. So Klin adalah produk deterjen yang diproduksi oleh Wings Group.
5.9.1        Brand Mental Map
Everywhere                    Middle Cost
 




      Inovatif                                                                               Variatif
 




Quality
Ø  Everywhere dimana wings menempatkan produk so klin ini dimana mana atau bisa dijumpai dihampir warung kecil di indonesia, karena so klin ini harga yang ekonomis sehingga kita bisa dengan mudah untuk menjumpainya.
Ø  Middle Cost artinya wings menempatkan harga pada produk so klin dengan harga yang ekonomis atau menengah bisa keatas bisa juga ke bawah, dengan harga yang ekonomis ini tentunya so klin tidak murahan dan masih bisa meyaingi produk sejenisnya misalkan rinso dari pt. Unilever dengan kualitasnya yang premium.
Ø  Inovatif, menurut anailiisi kelompok kami wings mengeluarkan so klin juga dengan inovasi-inovasinya yang semula hanya so klin saja kemudian so klin juga memperluas merk dengan mengeluarkan so klin deterejen dengan tambahan pelembut dan pewangi, kemudian ada so klin, so klin rapika biang dan masih banyak yg lainnya.
Ø  Variatif : wings mengeliarkan produk so klin ini dengan bermacam macam varian misalnya untuk so klin deterjen dendiri ada so klin deterejen ultra, so klin softener, so klin softener purple dan lainnya.
Ø  Quality : untuk kualitas dari produk so klin sendiri tidak usah diragukan karena menurut analisis kelompok kami so klin ini mempunyai kualitas yang bagus dan tak kalah dengan pesaingnya yaitu rinso dimana so klin mempunyai rasa lembut anti bacterial dan wangi yang berbeda dengan produk lainnya.












5.9.2           Brand Matrix
So Klin

Cair
Serbuk
Cream
Deterjen
So klin bio matic liquid
So klin power
So klin softener
So klin pro


Pewangi
So klin pewangi
So klin rapika
So Klin Softener  Twilight series


Pembersih Lantai
So klin lantai



5.10 Strategy Brand
Strategy Brand yang di gunakan untuk produk Wings yaitu individual Brand dan Brand Extension.
Indvidual Brand adalah memberi merk Berbeda Pada Produk baru, misalkan Wings mengeluarkan produk dterjen So Klin Kemudian Wings juga mengeluarkan Produk daia yang sama produk sama deterjen namun Berbeda merk saja.
Brand Extension adalah perluasan produk yang menggunakan nama merk yang sudah dikenal oleh konsumen untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi pada kategori produk tersebut. Contohnya seperti So Klin yang awal mulanya hanya produk deterjen saja kemudian dimodifikasi menjadi So Klin lantai dan juga So Klin pewangi.

Individual Brand
So klin dan Daia
Brand Extension
So klin deterjen -> So klin lantai, so klin Pewangi


5.11Pricing
Pricing PT. Sayap Mas Utama (Wings Group) mengenai lini deterjen yaitu:
-          Sama atau hampir sama dengan produk-produk yang sejenis.
-          Psychological Pricing.
a.     Kebijakan harga So klin hampir sama dengan produk-produk yang sejenis. Misalnya perbandingan harga antara So Klin, Rinso dan Attack. Harga So Klin selalu berada diantara harga Rinso dan Attack. Contohnya: harga produk tersebut di blog www.ngupasan-jaya.com/id/page/daftar_harga_detergent/ tanggal 16 April 2017 22:46:47
-          So Klin Softergent 900 gr: Rp 16.600,-
-          Rinso anti noda deterjen 900 gr: Rp 17.000,-
-          Attack Plus Softener 800 gr: Rp 16.500,-
b.     Kebijakan penentuan harga So Klin menggunakan strategi price lining di mana harga ditentukan hampir sama dengan produk sejenis lainnya. Hal ini dikarenakan sasaran konsumen produk jenis ini adalah sama, yaitu konsumen rumah tangga yang sangat sensitif terhadap perubahan harga. Selain itu, produk-produk tersebut (So Klin, Rinso, dan Attack) memiliki kualitas yang cukup bersaing, artinya tidak ada perbedaan kualitas yang signifikan, sehingga harganya tidak- terpaut jauh.

5.12 Analisis Value Chain So Klin
Saluran distribusi dipakai oleh semua perusahaan untuk memproduksi barang yang baik, namun banyak pula yang gagal memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh kebijakan distribusi yang kurang tepat sehingga barang yang dihasilakan kurang laku dipasar dan menyebabkan banyak konsumen merasa kurang puas. Dengan demikian, saluran distribusi memiliki peranan penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh perusahaan.
a.       Consumer Channel.
Product Line Retailers: Supermarket, Minimarket, pedagang eceran di warung dan pasar tradisional. Untuk Produk So Klin ini jenis saluran distribusi yaitu :
Producen -> wholesaler -> retailer -> consumer
·         Produsennya yaitu PT Wings Surya yang berada di Surabaya dan PT Lion Wings yang berada di Cakung Jakarta Timur.
·         Wholesaler
·         Retailer untuk produk So Klin dari PT Wings ini yaitu seperti Alfamidi, Indomart, Alfamart, Carrefour, Hypermart dll
·         Konsumen untuk produk ini adalah utamanya adalah ibu rumah tangga dan orang yang mempunyai  kebutuhan mencuci memakai deterjen.
b.      Intensitas distribusi So Klin sangat tinggi, hal ini terlihat dari jumlah tempat atau outlet yang menjual produk ini sangat banyak. Misalnya, So Klin dijual hampir di semua supermarket, minimarket, warung, dan pasar tradisional di seluruh Indonesia.
c.       Kebijakan distribusi tersebut dipilih karena So Klin merupakan barang konsumsi yang di gunakan konsumen sehari-hari, sehingga memerlukan akses distribusi yang mudah, luas dan cepat di peroleh konsumen. Wings mempunyai beberapa 200 gudang besar yang tersebar didaerah indonesia, tapi ini ada beberapa contohnya antara lain :
1)      PT Tambun Distribusindo Raya ( Wings Group)
Alamat: Jl. Setia Mekar No.2, Setiamekar, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat 17510, Indonesia.
2)      PT. Jatiasih Distribusindo Raya (Distribution Center Wings Group)
Alamat: Jl. Saptopati No.47, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat 17151, Indonesia.
3)      PT. Sayap Mas Utama Depo Sumedang (Wings)
Alamat: Jl. Parigi Lama, Situ, Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45621, Indonesia.
4)      PT. Cikampek Distribusindo Raya ( Wings Group )
Jl. Raya By Pass Jomin No.100, Jomin Tim., Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41374, Indonesia.

5.13 Integrated Marketing Communition
Sabun dan detergen menjadi produk pertama yang diproduksi oleh ‘Wings’, dan yang terbukti dapat diterima oleh konsumen dengan baik.  Setelah itu, produk-produk pembersih lainnya diperkenalkan dan saluran distribusi yang kuat terbentuk di seluruh Indonesia. Beberapa dekade berikutnya, ‘Wings’ terus menerus memperluas ragam produknya dan sekarang telah memproduksi serta menjual ratusan SKU produk-produk rumah tangga, perawatan pribadi dan juga produk makanan.
‘Wings’ saat ini telah diakui sebagai produsen lokal dan distributor untuk produk rumah tangga dan produk perawatan pribadi yang terkemuka. Kombinasi antara ilmu pengetahuan dan teknologi manufaktur yang mutakhir akan tetap membuat ‘Wings’ berdedikasi untuk menyediakan produk-produk berkualitas dengan harga yang terjangkau sesuai dengan visi perusahaan Wings menggunakan strategi komunikasi untuk memperkenalkan produknya dengan cara : Melalui advertising seperti iklan di TV, internet dan media cetak lainnya. Produk ini juga suka mengadakan beberapa event sehingga membuat para konsumen menjadi semakin tertarik.
a)      Advertising
Untuk produk so klin sendiri menggunakan media iklan di tv, internet dan media cetak lainnya.
Contoh iklan dari produk So klin :





Ini adalah contoh iklan produk wings : So Klin dimana So Klin mempunyai beberapa kelebihan yaitu bukan hanya sebagai deterjen saja melainkan juga sekaligus pewangi dan pelembut dan mempunyai beberapa varians sehingga membuat So Klin unik, So Klin sendiri mempunyai tagline “bersih dan lembut dalam satu sentuhan”
b)      Brand ambassador
Brand Ambassador/Duta Merek adalah istilah pemasaran untuk seseorang atau grup yang dipekerjakan dengan dikontrak oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk mempromosikan suatu merek dalam bentuk produk atau jasa.
Duta Merek dimaksudkan untuk mewujudkan identitas perusahaan dalam penampilan, sikap, nilai-nilai dan etika. Elemen kunci dari duta merek terletak pada kemampuan mereka untuk menggunakan strategi promosi yang akan memperkuat pelanggan dan mempengaruhi penonton untuk membeli suatu produk lebih banyak lagi.
Biasanya, seorang duta merek dikenal sebagai pembicara positif yang menunjukkan hal-hal positif dari suatu merek yang ditunjuk sebagai agen internal atau eksternal untuk menciptakan kenaikan dalam penjualan suatu merek berups produk atau jasa. Untuk produk so klin sendiri duta merknya  yaitu titiek puspa, indi barend dan rina nose.
c)      Sales Promotion
1.      Sales promotion meliputi bujukan memberikan dorongan lebih kepada konsumen agar membeli. Misalnya dengan memberikan potongan harga, kupon, atau bonus.
2.      Sales promotion didesain untuk mempercepat proses penjualan dan memaksimalkan penjualan. Teknik sales promotion dapat memotivasi konsumen untuk membeli produk dengan kuantitas lebih banyak dan mempercepat siklus pembelian.
3.      Sales promotion dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
·      Consumer-oriented promotion
Aktifitas yang termasuk consumer-oriented promotion antara lain: menyediakan sample, kupon, undian, potongan harga, bonus, event pemasaran, dan lain-lain.
·      Trade-oriented promotion
Trade-oriented promotion meliputi kompetisi penjual, penghargaan bagi penjual, pelatihan bagi penjual dan program-program lain yang diadakan untuk memotivasi distributor agar berusaha lebih baik untuk memasarkan produk kepada konsumen.
Untuk produk So Klin menggunakan sales promotion Consumer-oriented promotion contohnya jika membeli so klin dengan ukuran tertentu akan mendaptakan bonus seperti piring atau sabun crean ekonomi yg kecil.

Sementara itu So Klin juga ering mengadakan event event yang membat para konsumen menjadi lebih tertarik terhadap produk ini, dibawah ini beberapa contoh event dari So Klin. Contoh even So Klin :

 Event
Keterangan
House of So Klin
So Klin menggelar acara bertajuk House of So Klin yang diadakan di Pacific Place, Jakarta. Dengan dominasi warna biru dan putih, So Klin seakan mengajak pengunjung dan para konsumen setia So Klin untuk ikut merayakan kemeriahan acara.
Kontes So Klin
Event ini berisi tentang kontes berhadiah yang diadakan oleh pihak So Klin untuk memikat para pelanggan setia agar semakin tertarik pada So Klin.
WorkShop So Klin
Event ini dalam rangka peluncuran varian baru dari So Klin Cherry Red, sekalian juga sebagai workshop dimana yang datang ke event ini yaitu konsumen yang beruntung dan beberapa tamu undangan lainnya.


BAB VI
PENUTUP

6.1  Kesimpulan
PT. Sayap Mas Utama (Wings Group) merupakan perusahaan yang mampu bersaing dengan para penguasa pasar dan tidak menutup kemungkinan PT. Sayap Mas Utama kelak akan menjadi market leader yang mengkudeta para pesaingnya, dengan cara strategy marketing yang dilakukan Wings Group itu sendiri karena dari hasil analisis produk So Klin saja Wings Group bisa mendapatkan beberapa bahkan banyak konsumen hingga ke Afrika.

6.2  Saran
PT. Sayap Mas Utama (Wings Group)

Iklan So Klin
harus lebih inovatif dan kreatif lagi dalam membuat sebuah produk, karena untuk menjadi market leader perusahan harus mampu bersaing dengan segala strategi yang sudah di analisis. Dengan menggunakan sebuah keunggulan dari sebuah produk perusahaan tersebut sehingga para pesaing tidak bisa menirukan produk tersebut, perusahaan harus mampu membuat produk menjadi produk yang menarik bagi para konsumen dari segi kualitas, feature ataupun kemasan yang unik.












DAFTAR PUSTAKA

Tjiptono, Fandy. 2003. Strategi Pemasaran. Yogyakarta:ANDI Yogyakarta.
Kotler & Keller. 2015. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi 13. Jakarta:Erlangga.
Kotler & Keller. 2015. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Jakarta:Erlangga.
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta:Gramedia.
Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management & Strategy. Yogyakarta:ANDI Offset.
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00073-AK%20bab%204.pdf
http://repository.unand.ac.id/19838/1/BAB%20I.pdf
http://www.academia.edu/7305949/Analisis_manajemen_strategi_perusahaan_dalam_menghadapi_persaingan_bisnis_audit_laporan_keuangan
https://id.wikipedia.org/wiki/Duta_Merek
https://communicationista.wordpress.com/2009/07/01/sales-promotion/
https://swa.co.id/swa/trends/marketing/tingkatkan-keintiman-dengan-pelanggan-wings-hadirkan-house-klin
http://serbakuis.com/info/brand/so-klin/
http://www.beritasatu.com/galeri-foto/6492-workshop-kreatif-so-klin-softergent-cheerful-red.html
http://dokumen.tips/documents/tugas-individual-bisnis-pengantar3.html
www.ngupasan-jaya.com/id/page/daftar_harga_detergent/
http://thesis.binus.ac.id/doc/Lampiran/2011-2-01373-DS%20Lampiran001.pdf
http://dendyraharjo.blogspot.co.id/2010/10/market-leader-market-challenger-market.html
http://www.organisasi.org/1970/01/cara-strategi-menentukan-harga-produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran.html
http://www.organisasi.org/1970/01/strategi-jenis-macam-dan-pengertian-merek-merk-brand-produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran.html