ANALISIS STRATEGI MARKETING
PT WINGS GRUOP (SO KLIN)
Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah Strategi Marketing
Dosen Pembimbing: Yudi
Helfi SE.MSM
Kelas
: 4 MA6
Disusun
Oleh :
SHELLA ARLEA 1510631020203
SRI SEKAR SARI 1510631020210
SUHENDI HENDRIYADI 1510631020221
USWATUN NURHASANAH 1510631020223
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2017
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada
ilahi sehingga Kami dapat menyelesaikan jurnal ini dengan baik. Adapun jurnal
yang Kami buat berjudul “Strategic Marketing Wings Corporation”. Penulisan jurnal ini dapat
Kami selesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu Kami mengucapkan terima kasih.
Kami menyadari
bahwa dalam penulisan jurnal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik
maupun saran yang bersifat membangun sangat Kami harapkan demi menyempurnakan
tugas jurnal ini. Semoga tugas jurnal ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Karawang, 23
Februari 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ..................................................................................................................... 3
B.
Rumusan Masalah ............................................................................................................... 3
C.
Kerangka Pemikiran ............................................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................................... 5
BAB III METODOLOGI.............................................................................................................. 19
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................................................... 22
BAB V HASIL DAN
PEMBAHASAN........................................................................................ 25
5.1 Analisis Lingkungan Internal.................................................................................................... 25
5.2 Analisis Lingkungan Eksternal.................................................................................................. 26
5.2.1
Lingkungan Eksternal (Mikro)............................................................................................ 26
5.2.2
Five Forces of Comapetitive .............................................................................................. 28
5.2.3
Lingkungan Eksternal (Makro)........................................................................................... 30
5.3 Analisis
SWOT ......................................................................................................................... 32
5.4 Analisis
VRINE Model ............................................................................................................ 33
5.5 Segmentasi
Wings Group ......................................................................................................... 34
5.6 Targeting
Wings Group ............................................................................................................ 35
5.7 Positioning
Wings Group ......................................................................................................... 35
5.8 Marketing
Mix .......................................................................................................................... 36
5.9 Brand
Strategy .......................................................................................................................... 37
5.10 Strategy
Brand ........................................................................................................................ 39
5.11 Pricing...................................................................................................................................... 40
5.12
Analisis Value Chain So Klin ................................................................................................. 40
5.13 Integrated Marketing Communition........................................................................................ 42
BAB VI PENUTUP
6.1
Kesimpulan .................................................................................................................................
6.2
Saran ...........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia bisnis adalah suatu organisasi
yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mencari laba, organisasi
itu bisa disebut dengan perusahaan. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat dan modern, akan memberikan dampak yang positif
bagi perusahaan yang bergerak dibidang industri, barang maupun jasa. Dengan
demikian tidak menutup kemungkinan perusahaan-perusahaan akan bersaing ketat
dengan perusahaan lainnya yang mengeluarkan produk sejenis. Jika ingin
memperoleh keuntungan maka manajemen perusahaan harus mampu memprediksi dan
menganalisis perubahan lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Lingkungan
internal merupakan faktor primer yang menentukan keberhasilan bisnis, sedangkan
lingkungan ekternal merupakan faktor sekunder yang mempengaruhi keberhasilan
bisnis.
Manajemen perusahaan harus mampu
mengolah perusahaan dengan baik sehingga konsumen atau pelanggan yang ada tidak
beralih membeli produk dari perusahaan lain. Perusahaan harus mampu memahami
serta dituntut untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginan konsumen serta
mampu menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen atau pelanggan
tersebut. Selain itu, manajemen juga harus mampu melakukan proses pemasaran
produk yang baik karena pemasaran produk
yang baik akan dapat meningkatkan penjualan dan merebut pangsa pasar. Sehingga
perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau laba yang maksimal. Jika pemasaran
produk tidak tepat maka perusahaan akan mengalami penurunan penjualan yang akan
member dampak terhadap penerimaan pendapatan perusahaan tersebut.
PT. Sayap Mas Utama salah satu
perusahaan yang menghasilkan produk FMCG (Fast Moving Consumer Good) seperti
Baby Happy, WPC pembersih porselen, Cling, So Klin Lantai, Super Sol, Mie
Sedaap, Ekonomi, Daia dan sebagainya. PT. Sayap Mas Utama
memiliki pesaing yaitu PT. Unilever yang menghasilkan produk sejenis maka untuk
itu PT. Sayap Mas Utama memerlukan strategi pemasaran yang tepat agar dapat
meningkatkan penjualan dan mampu bersaing dengan PT. Unilever. Suatu strategi
pemasaran harus memperhatikan semua lingkungan internal perusahaan dan
lingkungan eksternal perusahaan karena faktor internal perusahaan dan faktor
ekternal disetiap perusahaan berbeda-beda sehingga strategi pemasaran sangat
spesifik bagi perusahaan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa Visi dan Misi PT. Sayap Mas Utama?
2.
Apa saja strengths, weakness, opportunities dan threaths PT. Sayap Mas
Utama dan bagaimana analisis lingkungan perusahaan PT. Sayap Mas Utama?
3.
Bagaimana Capabilitas PT. Sayap Mas Utama untuk mampu bersaing dengan
pesaingnya (PT. Unilever)?
4.
Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan PT. Sayap Mas Utama untuk
menandingi perusahaan lain di pasar?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu :
1.
Untuk mengetahui sejarah, visi dan misi PT. Sayap Mas Utama.
2.
Untuk menganalisis lingkungan PT. Sayap Mas Utama.
3.
Untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemasaran PT. Sayap Mas Utama.
1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Untuk melengkapi dan menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Marketing
Strategic serta untuk belajar menganalisis dan menjelaskan
tentang strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Sayap Mas Utama dengan
menerapkan teori-teori yang telah diterima penulis dari perkuliahan.
2. Bagi Pembaca
Sebagai referensi bahan informasi dan kajian tentang strategi pemasaran
yang dilakukan oleh PT. Sayap Mas Utama.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian Strategi
Chandler
(1962) yang dikutip oleh Freddy Rangkuti (2008.3), Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut,
serta prioritas alokasi sumbar daya.Intinya strategi adalah pilihan untuk
melakukan aktivitas yang berbeda atau untuk melaksanakan aktivitas dengan cara
berbeda dari pesaingnya.
2.2 Pengertian
Pemasaran
Menurut American Marketing
Association (2007), Pemasaran adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan
proses menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran
(offerings) yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.
Menurut Irawan
(1998:10), Pemasaran adalah proses sosial dimana individu dan kelompok mendapat
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukar produk
dan nilai dengan individu atau kelompok lainnya.
2.3 Pengertian Bauran
Pemasaran
Menurut Lupiyoadi
(2006:70), Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas
berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar
implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan
sukses. Ada empat inti bauran pemasaran, yaitu Product, Price, Place dan Promotion,
tetapi kemudian ditambah lagi dengan People,
Process dan Customer Servise. Menurut Kotler dan Keller (2008:4) 7P didefinisikan
sebagai berikut:
1)
Produk
(product), Definisi produk menurut Philip Kotler adalah “Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan konsumen.” Produk dapat berupa sub kategori yang
menjelaskan dua jenis seperti barang dan jasa yang ditujukan kepada target
pasar.
2)
Harga
(price), Definisi harga menurut Philip Kotler adalah “Harga adalah
sejumlah uang yang mempunyai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari
memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa”. Harga merupakan bauran
pemasaran yang bersifat fleksibel di mana suatu harga akan stabil dalam jangka
waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat meningkat atau menurun yang
terdapat pada pendapatan dari hasil penjualan.
3)
Tempat/distribusi (place), Definisi menurut Philip Kotler mengenai
distribusi adalah “Tempat merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen
sasaran”. Distrubusi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu
perusahaan guna memastikan produknya. Hal ini dikarenakan tujuan dari
distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
4)
Promosi
(promotion), Definisi promosi menurut Kotler adalah “Promosi adalah
semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
mempromosikan produknya kepada pasar sasaran”.
5)
Orang (people),
People menurut Philip Kotler yaitu proses seleksi, pelatihan, dan
pemotivasian karyawan yang nantinya dapat digunakan sebagai pembedaan
perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
6)
Bukti
fisik (physical evidence), Bukti fisik menurut Philip Kotler yaitu bukti
yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan
nilai tambah konsumen. Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada
pelanggan ataupun calon pelanggan.
7)
Proses
(process), Proses yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran
aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atas
operasi jasa (Boom dan Bitner yang dikutip oleh Buchari Alma (2000:234). Proses
merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memasarkan produk barang atau
jasa kepada calon pelanggan.
2.4
Pengertian Strategi Pemasaran
Menurut
Craven dikutip dari Purwanto (2008:151), strategi pemasaran didefinisikan sebagai analisis strategi
pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam strategi penentuan pasar sasaran
bagai produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran, pengembangan,
pelaksanaan, serta pengelolaan strategi program pemasaran, penentuan posisi
pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran.
Tujuan pemasaran
adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok
dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Proses pemasaran terdiri dari
analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran,
merancang pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir,
melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.Faktor-faktor yang mempengaruhi
strategi pemasaran adalah :
1. Faktor mikro,
yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro,
yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Sedangkan strategi dan
kiat pemasaran dari sudut pendangan penjual (4 P) adalah tempat yang strategis
(place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price) dan
promosi yang gencar (promotion).
Sedangkan
dari sudut pandang pelanggan (4 C) adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan
(customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the customer), kenyamanan
(convenience) dan komunikasi (comunication). Tujuan akhir dan konsep, kiat dan
strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (“total Customer
Statisfaction”)
2.5
Konsep Pemasaran
2.5.1
Kebutuhan,Keinginan dan Permintaan
Ada perbedaan
antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan
dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan
oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi
manusia. Keinginan adalah hasrat akan pemuas
tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan
institusi sosial. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang
didukung dengan kemampuan. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan
untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk
fisik bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat
diberikannya.
2.5.2
Nilai,Biaya dan Kepuasan
Nilai
adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi
kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan
total paling tinggi.
2.5.3
Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
Kebutuhan
dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk
menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi
kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu
cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan
sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian
sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka
berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka
disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk
kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara
pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi,
teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu
dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat
dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga
yang wajar secara kesinambungan.
2.5.4
Pasar
Pasar
terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan
tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan
atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual
melakukan transaksi pada suatu produk.
2.5.5
Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran
adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya
bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang mencari
sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu.
2.6
Konsep Pemasaran Berwawasan Produk
Pelanggan akan
memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini
memuaskan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus
menyempurnakannya.
2.7
Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual
Pelanggan
dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup
sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini
beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya membeli.
2.8
Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran
Kunci untuk
mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan
efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat
pilar utama, yaitu :
1.
Pasar sasaran,
2.
Kebutuhan
pelanggan,
3.
Pemasaran yang
terkoordinir serta
4.
Keuntungan
2.9
Segmentation, Targeting, Positioning
Menurut Kotler
dikutip oleh Purwanto (2008:151). Dalam mendesain suatu strategi pemasaran, hal
terpenting yang perlu dilakukan oleh manajemen pemasaran adalah penerapan
konsep STP (Segmentation, Targeting, Positioning).
Konsep ini saling terkait satu sama lainya, secara garis besar langkah-langkah
STP itu terlihat pada gambar 2 :
Segmentasi Pasar
1. Mengindentifikasikan
variable segmentasi pasar dan mensegmentasi pasar.
2. Mengembangkan
gambaran segmen yang dihasilkan.
|
Target Pasar
1.
Mengevaluasi daya tarik masing – masing segmen
2.
Memilih segmen – segmen pasar
|
Market Positioning
1.
Mengindentifikasikan konsep konsep positioning yang
memungkinkan bagi masing-masing segmen pasar.
2.
Memilih mengembangkan dan mengkomunikasikan konsep
positioning yang terpilih.
|
2.9.1
Segmentasi Pasar
Menurut
Swastha dan Handoko (1997), Segmentasi pasar adalah sebagai kegiatan
membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen kedalam satuan-satuan pasar yang
bersifat homogeny.
Menurut
Saladi (2003:83), Segmentasi pasar adalah proses pengelompokkan-pengelompokkan pasar ke dalam
kelompok pembeli yang potensial dengan kebutuhan yang sama dan atau
karakteristik yang disukai serta memperlihatkan hubungan pembelian yang sama
pula. Segmen pasar atau market segments adalah kelompok orang atau kelompok
organisasi yang memiliki kesamaan karakteristik sehingga mereka juga memiliki
kebutuhan produk yang sama. Segmen pasar yang ideal harus memenuhi semua
kriteria.
Menurut Kotler Keller (2006:281), Segmentasi pasar membagi
sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok yang khas berdasarkan kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yag mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran yang terpisah.
Dasar segmentasi pasar konsumen, kuncinya adalah menyesuaikan program
pemasaran untuk mengenali pelangan atau konsumen dengan jenis skema segmentasi
yaitu :
1. Segmentasi Geografis
Segmentasi
geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit geografis seperti
Negara, Negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar.
Perusahaan dapat beroperasi diseluruh daerah, sambil tetap memberikan perhatian
pada variasi lokal. Misalnya, para penjual jaket hangat biasanya menjual di
daerah yang sejuk seperti bandung, lembang, bogor, dan daerah-daerah lainnya,
karena jika jaket hangat dijual di kota dataran rendah seperti Karawang
mungkin akan sedikit peminat yang membeli.
2. Segmentasi Demografis
Dalam
segmentasi demografis, kita membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang
bedasarkan variable seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis
kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan,
dan kelas social. Salah satu alasan variable demografis begitu popular bagi
pemasar adalah bahwa variable ini sering terkait erat dengan kebutuan dengan
keinginan konsumen. Alasan lainnya adalah variable-variabel itu mudah diukur.
Bahkan ketika kita menggambarkan pasar sasaran dalam istilah nondemografis
(misalnya, berdasarkan jenis kepribadian), kita akan mungkin harus kembali ke
karakteristik demografis untuk memperkirakan ukuran pasar dan media yang harus
kita gunakan untuk mencapainya secara efisien.
3. Segmentasi Psikografis
Psikografi
adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi guna lebih memahami
konsumen. Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi berbagai
kelompok berdasarkan sifat psikologis/kepribadian, gaya hidup, atau nilai.
Orang-orang di dalam kelompok demografi yang sama bisa memiliki profil
psikografis yang sangat berbeda.
2.9.2
Market Targeting
Targeting merupakan proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa
segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program
pemasaran spesifik perusahaan. Criteria evaluasi yang digunakan meliputi ukuran
dan potensi pertumbuhan segmen, karakteristik segmen dan kesesuaian antara
produk dan pasar. Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan
harus mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif
dan efisien.
Menurut Ariadi Abimanju, targeting adalah mengenal segmen pasar yang
telah ditentukan dan merencanakan cara apa yang paling optimal agar segmen
pasar memberikan kemungkinan paling besar untuk membeli produk yang akan
dijual/dipasarkan.
Dalam menetapkan target market perusahaan (targeting) dapat
mempertimbangkan pola-pola, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Diferensiasi segmen, bidang usaha yang
membedakan segmen pasar sehingga perusahaan menyediakan kebutuhan produk
berbeda untuk tiap segmen yang berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan tiap
segmen dan memberikan berbagai varian dari produk yang ditawarkan.
2. Undiferensiasi segmen, bidang usaha yang tidak
membedakan segmen pasar.
3. Consentrate marketing,spesifikasi usaha yang maksudnya adalah
perusahaan berkonsentrasi melayani kebutuhan dalam kelompok tertentu karena
tidak semua orang bisa menikmati produk yang tersedia.
4. Market coverage strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan
menggunakan sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko
sendiri) sehingga dapat memudahkan konsumen dan produsen.
Jika sewaktu-waktu ada
perusahaan yang memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu saja, Hal itu
dilakukan karena dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing,
dan merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke
segmen lainnya. Ada cara untuk menentukan
Target Pasarnya, yaitu:
1. Spesialisasi selektif Perusahaan memilih
sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya
yang dimiliki.
2. Spesialisasi pasar Perusahaan memusatkan diri
pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
3. Spesialisasi produk Perusahaan memusatkan diri
pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.
4. Pelayanan penuh (full market coverage)
Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang
mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar yang mampu menerapkan strategi ini,
karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.
Makin
besar segmen, kecenderungan konsumen untuk memilih makin besar. Jika akan merumuskan
targeting, rumuskan atau definisikan
pasar potensial terlebih dahulu.
Dalam Market
Plus on Strategy, Hermawan Kartajaya menegaskan bahwa dengan menggunakan
targeting, perusahaan akan dapat memilih satu atau lebih pasar yang akan
dituju. Di samping untuk dapat menempatkan sumber daya yang dimilikinya secara
efektif, targeting sebagai fitting strategy (strategi penempatan
produk) mempunyai kriteria utama, yaitu besarnya ukuran pasar (size),
pertumbuhan pasar (growth), keunggulan kompetitif (competitive
advantage) yang dimiliki oleh perusahaan, dan situasi persaingan (competitive situation)
yang dihadapi oleh perusahaan. Dengan melakukan targeting sebuah perusahaan
tidak akan membabi buta menyerang pasar dengan segala kemampuan.
2.9.3
Positioning
Positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra
atau identitas di benak konsumen untuk produk, merk atau lembaga
tertentu. Positioning adalah membangun persepsi relatif satu
produk dibanding produk lain. Karena penikmat produk adalah pasar, maka yang
perlu dibangun adalah persepsi pasar. Positioning berkenaan dengan upaya
menciptakan persepsi merek, produk maupun perusahaan yang unik dan unggul dalam
benak konsumen. Dimensi pembeda yang berperan sebagai basis positioning terdiri
atas produk, layanan, personalia/staf, saluran distribusi, dan citra.
Re-Positioning merupakan kegiatan yang melibatkan
penggantian identitas produk, jalinan kompetitor yang ada dan mengubah citra
yang ada di benak konsumen.
Menurut Kotler Keller, Positioning adalah tindakan
perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta
kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen
memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan
para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi
posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi
pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri
dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian
mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.
2.9.4
Konsep Positioning
Secara umum, ada tiga tipe konsep postioning :
1. Functional position
-
Pemecahan
masalah
-
Menyediakan
manfaat bagi konsumen
-
Memperoleh
persepsi yang menyenangkan dari investor
2.
Symbolic
positions
-
Peningkatan
citra diri
-
Identifikasi
diri
-
Rasa ikut
memiliki dan tingkat penghargaan lingkungan terhadap perusahaan
-
Membangun
pengaruh yang cukup kuat dalam segmen pasar tertentu
3.
Experiential
positions
-
Mampu
menstimulasi sensor motoric
-
Mampu
menstimulasi sensor kognitif
2.9.5
Product Positioning
Dalam
proses Positioning selalu dimulai product Positioning.
Pendapat ini dikemukakan oleh Regis Mc Kenna (2009:37), yang juga mengemukakan
definisi product Positioning sebagai berikut:
“The Positioning process should begin with
the product themselves. To gain a strong product Positioning, a company must
differentiate its product from all other products on the market. The goal is to
give theproduct a unique position in the market place.”
Dari
definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses Positioning harus
dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product Positioning yang
kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu:
teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan Positioning yang
dikemukakan Kenna (2009:37) menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan
product Positioning perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci
utama, disebut sebagai The Golden Rules of Product. Adapun
uraiannya sebagai berikut:
1) Perusahaan perlu mengikuti trend dan
dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial,
dan ekonomi.
2) Perusahaan harus memfokuskan pada posisi
teknologi dan kualitas.
3) Perusahaan harus mentargetkan produknya pada
segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau
bawah. Karena lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi
ikan kecil di kolam besar (it's better to big fish in a little pond).
4) Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe
produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan
perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.
Tujuan
pokok strategi segmentasi, targeting, dan positioning adalah memposisikan suatu
merek dalam benak konsumen sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki
keunggulan kompetitif berkesinambungan. Sebuah produk akan memiliki keunggulan
kompetitif jika produk tersebut menawarkan atribut-atribut determinan (yang dinilai
penting dan unik oleh para pelanggan).
2.10
Tujuan Analisis Lingkungan
Tujuan analisis lingkungan adalah
untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan
dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar
manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan
yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.Lingkungan terdiri
dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternalberada
di luar perusahaan sedangkan lingkungan internal berada di dalam
perusahaan.Lingkungan eksternal: Memiliki dua variabel yakni peluang
(opportunity)dan ancaman (threats)Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan
tugas dan lingkungan umum. Lingkungan internal: Memiliki dua variabel yakni
kekuatan (strength)dan kelemahan (weakness).Mencakup semua unsur bisnis yang
ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya
perusahaan dan sumber daya.
2.11
Strategy Brand Management
Brand adalah suatu nama, simbol, tanda, design atau gabungan diantaranya
untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan
pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan prosuk dan jasa
lainnya.
Brand memiliki peran yang penting dan bermanfaat bagi
perusahaan dan konsumen. Peran brand untuk perusahaan yaitu sebagai identifikasi untuk
menyederhanakan handling dan penelusuran, melindungi fitur unik secara legal/hukum, sebagai penanda level
kualitas untuk konsumen yang terpuaskan, memberikan asosiasi yang unik pada suatu produk, sebagai sumber competitive
advantage,
sebagai sumber pengembalian keuangan perusahaan. Sedangkan Peran brand untuk konsumen yaitu sebagai identifikasi
sumber produk,
untuk menunjuk pertanggungjawaban pembuat produk jika konsumen mengalami kerugian menggunakan produk
tersebut, sebagai risk reducer, search cost reducer, janji/komitmen/kontrak
dengan product maker, symbolic device, signal of Quality.
Tahapan Strategy Brand Management Process yaitu mengidentifikasi
dan membangun brand positioning dan values dengan cara menganalisis mental map,
competitive frame of reference, brand mantra, core brand values kemudian
merencanakan dan menerapkan pemasaran merek dengan cara menganalisis
pencampuran dan kecocokan merek dan mengintegrasikan aktivitas pemasaran merek
yang memanfaatkan sekunder kemudian mengukur dan menafsirkan merek kemudian tumbuh
dan mempertahankan ekuitas merek.
2.12
Pricing
Pricing adalah proses manual dari
penetapan harga untuk perintah membeli dan menjual, yang didasarkan pada factor
seperti jumlah yang ditetapkan, kuantitas, promosi, dan pengiriman. Harga
adalah pembentuk Revenue (TR
= P x Q) dan Penentu
jumlah Permintaan (Aplikasi Hukum Permintaan). Macam-macam kebijakan harga yaitu:
a) Cost Plus Pricing yaitu harga ditentukan dengan cara menambahkan keuntungan yang
diinginkan ke atas biaya total P = TC + Margin.
b)
Price
Discrimination yaitu menetapkan harga
yang berbeda untuk produk yang sama di pasar yang berbeda.
c) Incremental Pricing yaitu kebijakan penetapan harga jual berdasarkan perubahan produksi yang
mengakibatkan perubahan biaya. Sepanjang IC < IR maka kegiatan produksi
dapat diteruskan IC = Incremental Cost, IR = Incremental Revenue
d) Transfer Pricing yaitu teknik pemindahan harga dari satu unit bisnis ke unit
bisnis lainnya, penetapan
harga input antar divisi secara rational agar dapat mendorong produktifitas
masing-masing unit tersebut.
2.13
Value Chain Strategy
Value
Chain adalah sebuah rangkaian kegiatan untuk operasi perusahaan dalam industri
yang spesifik. Unit bisnis adalah tingkat yang sesuai untuk membangun rantai
nilai, bukan tingkat divisi atau tingkat korporasi. Produk melewati semua
rantai kegiatan dalam rangka, dan pada setiap aktivitas nilai keuntungan
beberapa produk. Rantai kegiatan memberikan produk-produk nilai tambah dari
semua kegiatan. Hal ini penting untuk tidak mencampur konsep nilai dengan biaya
yang terjadi diseluruh kegiatan.
2.14
Integrated Marketing Comunication
Komunikasi
pemasaran terpadu (Integrated
Marketing Comunication/IMC), merupakan upaya perusahaan memadukan dan mengkoordinasikan semua
saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan
berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk-produknya.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Objek
Penelitian
Objek pada
penelitian ini adalah PT. Sayap Mas Utama yang juga dikenal dengan PT. Wings
Group yang menjual Lini produk Deterjen.
3.2 Desain
Penelitian
Berikut ini desain penelitian yang
akan penulis tampilkan dalam pembahasan jurnal ini yaitu :
a.
Berdasarkan tujuannya, penelitian ini merupakan
penelitian terapan yang dilaksanakan untuk mengetahui, menganalisis dan
menjelaskan strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Sayap Mas Utama.
b.
Berdasarkan metode rancangan, penelitian ini
menggunakan penelitian studi kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan
cara mempelajari dan membaca literature yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang menjadi objek penelitian.
c.
Berdasarkan tingkat eksplanasi, penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan
variable dengan membandingkan PT. Sayap Mas Utama dengan kompetitor lainnnya.
3.3 Data Penelitian
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang
diperoleh secara tidak langsung dimana diperoleh dengan bentuk yang sudah jadi
atau data yang diperoleh dari pihak lain yang terpercaya. Dalam hal ini penulis
mengumpulkan data dengan cara membaca laporan tahunan provider dan
competitor lainnya serta melihat buku-buku yang berhubunggan dengan masalah penelitian.
3.4 Alat Analisis
1. Analisis Lingkungan
Eksternal Mikro dan Analisis Lingkungan Eksternal Makro
Analisis
lingkungan eksternal mikro yaitu menganalisis lingkungan eksternal yang berada
di dalam industri yang berpengaruh kepada perusahaan seperti konsumen, pesaing,
pemasok, Chanel of distribution, sumber daya manusia. Analisis lingkungan
eksternal makro yaitu menganalisis lingkungan eksternal yang berada diluar yang
berpengaruh kepada perusahaan secara keseluruhan seperti ekonomi, social
budaya, teknologi, demografi, geografi.
2. Analisis
SWOT
SWOT
merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity
(peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekuatan
dan kelemahan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan
eksternal organisasi. Kekuatan (strength) merupakan suatu kondisi perusahaan
mampu melakukan semua tugasnya sangat baik (diatas rata-rata industri).
Kelemahan (weakness) merupakan suatu kondisi perusahaan kurang mampu melaksanakan
tugasnya secara baik dikarenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi.
Peluang (opportunity) merupakan suatu potensi bisnis atau setiap peluang dan
kesempatan menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum di
kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun. Ancaman
(threats) merupakan suatu keadaan perusahaan mengalami kesulitan yang
disebabkan persaingan yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami
kesulitan dikemudian hari.
3. Analisis
VRINE model
Salah satu
model yang dapat digunakan untuk melakukan analisis apakah resources dan
capabilities yang dimiliki dapat membantu perusahaan untuk bersaing dan
akhirnya dapat meningkatkan kinerja adalah model VRINE, yang merupakan
singkatan dari Value, Rarity, Inimitability, Nonsubstitutability dan
Exploitability (Carpenter dan Sanders, 2007).
Value dalam
model ini menganalisis apakah resourcedan capability yang ada dapat menciptakan
peluang bagi perusahaan. Rarity menganalisis apakah perusahaan mempunyai
kontrol atas valuable resources yang sifatnya langka. Inimitability dan
Non-substitutability menganalisis apakah pesaing juga bisa mendapatkan
resources dan capability yang langka tersebut dengan cepat dan apakah pesaing
juga bisa mendapatkan keuntungan yang sama jika menggunakan kombinasi yang sama
antara resource dan capability tersebut. Exploitability menganalisis kemampuan
perusahaan mengeksploitasi resource dan capability
yang ada tersebut.
BAB IV
GAMBARAN
UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT. Sayap
Mas Utama (Wings Group) didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia.
Selama enam puluh tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah
industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar (market leader) yang mempekerjakan
ribuan orang dengan pabrik-pabrik berlokasi di Jakarta dan Surabaya.
Wings
mengembangkan sayap usahanya secara vertikal dan horizontal, bahkan ke sektor
lain seperti bahan bangunan. Dengan tetap berpijak pada filosofi “To produce
Quality and Affordibility at the Convenience of our customers”. Sejak tahun
1948 Wings telah berproduksi meski sangat sederhana dengan menggunakan minyak
kelapa untuk memproduksi sabun cuci, dan menjual dari pintu ke pintu.
Selanjutnya WINGS menghasilkan ratusan produk pembersih rumah tangga, dari
pasta gigi dan shampo, untuk deterjen dan pembersih porselen. Bukan itu saja
mereka juga mempekerjakan ribuan orang di puluhan pabrik manufaktur dan pusat
distribusi di seluruh Indonesia. Merek utama seperti Ekonomi, SoKlin, dan GIV
dikenal sebagai produk yang sangat baik dan berkualitas.
Dengan
kekuatan yang dimilikinya, WINGS mencoba berekspansi dengan mengekspor produk
ke beberapa negara di dunia, dari Nigeria sampai Filipina. Wings telah
berinvestasi baik integrasi hulu dan hilir. Sehingga memungkinkan bagi mereka
menghasilkan secara konsisten produk-produk berkualitas dengan biaya lebih
rendah berupa harga jual yang lebih rendah dibanding pesaingnya.
Periode sejarah Wings:
·
1948, Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto mendirikan
Fa Wings, memproduksi
sabun colek skala home industri, melalui sistem door to door.
sabun colek skala home industri, melalui sistem door to door.
·
1950 sabun mandi Wings mulai dipasarkan.
·
1971, membangun perusahaan sabun dan detergen, misal
merek Ekonomi.
·
1980, merek Wings Biru dan Dangdut dilepas ke pasaran.
Mendirikan PT Unggul
Indah Cahaya, produsen alkybenzene, bahan baku produk detergen, bersama
beberapa inverstor.
Indah Cahaya, produsen alkybenzene, bahan baku produk detergen, bersama
beberapa inverstor.
·
1983 mendirikan PT Multipack
·
1986 mengembangkan PT Petrocentral (intregasi vertical
horizontal)
·
1989, terjun kebisnis keramik; PT Adyabuana Persada,
merek Milan dan
Hercules. Dan dibidang finance; Bank Ekonomi. Aliansi dengan Lion
Corporation mendirikan PT Lionindo Jaya.
Hercules. Dan dibidang finance; Bank Ekonomi. Aliansi dengan Lion
Corporation mendirikan PT Lionindo Jaya.
·
1990, merek Extra Aktif dan detergen merek So Klin.
·
1991, Fa Wings berganti menjadi PT Wings Surya.
·
1995, membeli plantation PT Damit Mitra Sekawan dan PT
Gawi Makmur
Kalimantan, menghasilkan oleochemical. Bersama Siam Cement bisnis gypsum dan
semen fiber melalui PT Siam-Indo Gypsum Industry (merek Elephant).
Kalimantan, menghasilkan oleochemical. Bersama Siam Cement bisnis gypsum dan
semen fiber melalui PT Siam-Indo Gypsum Industry (merek Elephant).
·
1998, meluncurkan Daia saat krismon.
·
2000, membeli saham Ecogreen Oleochemical melalui
konsorsium
·
2001, mendirikan perusahaan sekuritas, EkoKapital
·
2002 merambah property; Pulogadung Trade Center,
bersama Djarum.
·
2003, meluncurkan Mie Sedaap
4.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan
Misi PT. Sayap Mas Utama yaitu :
VISI
Menjadi perusahaan produk konsumen Indonesia yang
ekonomis dan dapat diandalkan.
MISI
Menyediakan produk
dan layanan berkualitas yang dapat meningkatkan kehidupan masyarakat
dan konsumen.
4.3 Tujuan
Tujuan
PT. Sayap Mas Utama adalah memproduksi produk-produk berkualitas internasional
dengan harga ekonomis.
4.4 Sasaran
Wings juga
memperluas jaringan distribusi selama periode ini, ke titik di mana produk yang
tersedia di hampir setiap kota dan desa di setiap provinsi negara itu, situasi
yang ada sampai hari ini. Wings saat ini memproduksi dan menjual ratusan
kebutuhan rumah tangga dan produk perawatan pribadi, dan baru-baru memperluas
lini produknya termasuk minuman dan mie instan.
Hari ini, Wings
diakui sebagai produsen lokal terkemuka dan distributor rumah tangga dan produk
perawatan pribadi. Menjadi sebuah kelompok bisnis yang dinamis dan beragam,
Wings masih didedikasikan untuk visi awal perusahaan konsumen dengan
menyediakan rumah tangga dan produk perawatan pribadi kualitas tanpa kompromi.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1
Analisis
Lingkungan Internal
Lingkungan
Internal adalah lingkungan organisasi yang berada dalam organisasi dan secara
normal memiliki implikasi langsung dan khusus pada perusahaan. Resources adalah
suatu sumber daya atau input yang dibutuhkan perusahaan untuk suatu proses
produksi atau operasi. Secara sederhana, sumber daya perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi tangible, intangible, dan human resources. Resources yang
dimiliki PT. Sayap Mas Utama (Wings
Group) yaitu :
1.
Bahan Baku, Wings Group memiliki pabrik bahan baku
deterjen berupa alkylbenzena yang terbesar di Kawasan Asia Pasifik.
2.
Tenaga Kerja, Wings Group memiliki ± 12 ribu tenaga
kerja. Untuk tenaga kerja/karyawan wings dibutuhkan keterampilan, pengetahuan,
dan kemampuan pengambilan keputusan serta kompeten ahli dibidangnya. Dengan
adanya itu keterampilan dan kemampuan tenaga kerja dapat diukur melalui
prestasi kerja, pengalaman, dan kualifikasi sehingga Wings menggunakan ETIS
untuk sistem informasi training karyawannya sebagai pelatihan softskill,
pelatihan hardskill, sertifikasi keahlian karyawan agar karyawannya mampu terus
berkembang dalam keahliannya.
3.
Alat Produksi, semakin berkembangnya jaman Wings Group
selalu mengupdate teknologi untuk menggunakan alat produksi yang efisien dalam
memproduksi produknya.
4.
Skill, kemampuan perusahaan untuk menyaingi pasar
sangat terasa karena sebagian produk yang dibuat/diluncurkan adalah untuk
menantang Market Leader. Misalnya Deterjen So Klin melawan Rinso.
Sedangkan
Capability adalah kombinasi prosedur dan keahlian yang diandalkan perusahaan
untuk memproduksi barang atau jasa.
5.2
Analisis Lingkungan Eksternal (Mikro) dan
Lingkungan Eksternal (Makro)
5.2.1
Lingkungan Eksternal (Mikro)
1.
Konsumen
Konsumen Deterjen tidak hanya ada di
sekitar perusahan PT. Sayap Mas Utama tetapi di luar kota juga menggunakan
deterjen tersebut. Deterjen (So Klin, Daia, Boom, Ekonomi, Wings) merupakan
deterjen yang sering digunakan dan diminati konsumen karena harganya relatif
terjangkau. Hal ini juga di dukung oleh kebiasaan masyarakat indonesia yang memilih
deterjen yang mudah didapat dan ekonomis. Di Indonesia banyak berbagai ukuran
deterjen dari harga kisaran Rp. 1.000 keatas.
2.
Pesaing
Salah satu kompetitior So Klin
adalah Rinso masuk ke pasar dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan
harga yang ditawarkan So Klin. Sehingga konsumen yang terpengaruh harga akan
lebih memilih Rinso. Sehingga Wings mengeluarkan produk deterjen Daia untuk
menyaingi produk deterjen Rinso dengan harga yang lebih murah dan lebih
ekonomis. Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media
elektronik dan cetak.
3.
Pemasok (Supplier)
Wings Group merupakan perusahaan
Fast Moving Consumer Good, dengan kegiatan usaha Fabric Care, Food dan
Beverage, HouseHold, Personal Care yang mencakup seluruh tahapan proses produksi,
mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di pasar.
Wings Group didukung oleh sistem
distribusi yang ekstensif sehingga produk-produk sangat dikenal di seluruh
nusantara. Produk-produk Wings Group antara lain mi instan, deterjen, bumbu penyedap makanan, minuman,
sabun dan lain-lain. Merek-merek produk Wings Group merupakan merek terkemuka
di pasar domestik, dikenal konsumen sebagai produk berkualitas dengan harga
terjangkau dan tersedia di berbagai pelosok Indonesia.
4.
Chanel of distribution
Setiap perusahaan barang dan jasa
tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang yang dihasilkan atau barang
yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak menentukan kebijakan
distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya
armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam persaingan
yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap
pasarnya. Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta selera konsumen
dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan langganan (Kotler,
2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual dalam
mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
1)
Manufaktur → Konsumen,
2)
Manufaktur → Pedagang Eceran → Konsumen,
3)
Manufaktur → Pedagang Besar → Pedagang Eceran →
Konsumen
4)
Manufaktur→Agen→Pedagang Besar→Pedagang Eceran
→Konsumen
Karena pendistribusian deterjen Wings sangat baik,
maka deterjen Wings mudah di dapatkan oleh konsumen
dimanapun. Wings Group beroperasi di lebih dari 200 depo / gudang,
didistribusikan oleh 5.000 truk le lebih dari 500.000 toko retail (tradisional
& modern) dan grosir di Indonesia.Wings Group
mengekspor produknya ke lebih dari 30 Negara di Asia dan Afrika.
5.
Sumber daya manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 12
ribu, Wings percaya bahwa karyawan adalah salah satu kelompok paling penting
dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya
bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan
kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri.
Wings Group akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina
hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan.
Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan
efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa
pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program
pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan
Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan.
5.2.2
Five Forces
of Competitive
Kekuatan-kekuatan
yang mempengaruhi persaingan industri
(Five Forces
of Competitive) M. Porter ( 1980 )
1.
Rivalry
Semakin banyak pesaing industri maka
semakin tinggi tingkat persaingan, karena pesaing saling bersaing untuk menjadi
market leader dipasar dan untuk memiliki market share yang lebih besar.
Persaingan Wings dan Unilever terlihat sangat jelas. Wings selalu berusaha
menempel ketat Unilever dalam meluncurkan produk-produknya, misalnya So Klin vs
Rinso, Daia vs Soft, Nuvo vs Lifebouy, Ciptadent vs Pepsodent dan lain-lain.
2.
Pendatang
Baru (New Entry)
Pesaing baru memiliki
hambatan-hambatan dalam memasuki pasar karena dalam memasuki pasar suatu produk
harus memerlukan diferensiasi dari produk pesaing, modal yang besar, biaya
pindah supplier, pendistribusian yang tepat dan memperhatikan aspek kebijakan
pemerintah. Hambatan pendatang baru adalah pesaing lama dimana pesaing itu
telah menjadi market leader. Pesaing lama selalu memonitor pesaing baru dengan
memanfaatkan kelemahan dari produk pesaing, sehingga pendatang baru tidak dapat
berkembang dan merebut pasar.
Wings Group mengeluarkan deterjen
Daia dan So Klin yang bersaing melawan Rinso yang dikeluarkan PT Unilever.
Wings Group menggunakan strategi fighting brand yaitu mengeluarkan merk baru
dari produk sejenis deterjen yang harganya jauh lebih rendah, serta
mengandalkan biaya iklan dan promosi yang lebih rendah.
3.
Pemasok
(Supplier)
Kekuatan
pemasok akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri,
terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat
menetapkan harga yang tidak rendah selain itu lokasi pemasok yang jauh akan
menambah besar biaya untuk pengadaan bahan baku. Selain itu,
bahan baku/produk substitusi sangat sedikit serta memiliki biaya pindah pemasok
yang tinggi dan penawaran yang terbatas. Oleh karena itu, sebaiknya produsen
memiliki industry yang memproduksi bahan baku untuk proses produksi.
Wings Group salah satu perusahaan
yang memproduksi produk deterjen yang memiliki pabrik yang memproduksi bahan
baku untuk produk deterjennya sehingga Wings Group tidak memiliki gangguan
dalam hal pasokan bahan baku. Bahkan PT Unilever Indonesia pun memilih Wings
untuk memasok bahan baku produksi deterjen Unilever.
4.
Pembeli
(Buyer)
Pembeli akan selalu berusaha untuk
mencari produk yang memiliki harga lebih murah namun tetap memiliki kualitas
produk dan pelayanan yang tinggi. Hal ini membuat para pesaing saling beradu
untuk memenuhi keinginan konsumen tersebut. kekuatan posisi tawar menawar
pembeli akan meningkat apabila produk memberikan biaya yang lebih besar bagi
konsumen, produk tidak berbeda, tingkat pendapatan konsumen rendah, pembeli
memproduksi sendiri, pembeli tidak tahu harga, adanya substitusi produk.
Wings Group selama ini mengeluarkan
produk yang cenderung lebih rendah dari PT Unilever misalnya Daia yang harganya
lebih murah dibandingkan dengan Rinso sehingga Wings Group dapat meluncurkan
produk yang sesuai dengan kualitas dan harga untuk pasar yang ingin dituju.
5.
Produk
Pengganti
Produk pengganti adalah ancaman yang
besar bagi produk lain karena selain mampu menjadi produk alternatif, dapat
pula merebut pasar dari sebuah produk yang disubstitusikan. Produk pengganti
biasanya memiliki harga yang murah dan menggunakan teknologi yang baru,
sehingga perusahaan harus cermat mengamati perubahan harga produk substitusi
yang menjadi ancaman bagi produk perusahaan tersebut.
5.2.3
Lingkungan Eksternal
(Makro)
1.
Ekonomi
Berdasarkan
data penelusuran Duniaindustri.com, Wings Group masih menguasai pasar deterjen
nasional (mencakup deterjen bubuk dan krim) dengan pangsa 52,6%. Wings Group
mengandalkan produk utama seperti Wings, Ekonomi, Daia dan So Klin.
2.
Sosial dan Budaya
Faktor
social dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan sikap dari masyarakat.
Wings Group melihat dan menyesuaikan terlebih dahulu produknya sebelum akhirnya
mampu menguasai pasar. Tata nilai dan sikap masyarakat ini akan mempengaruhi
gaya hidup masyarakat yang pada gilirannya akan mempengaruhi pada permintaan
produk terhadap perusahaan. Sehingga hal ini menjadi peluang bagi Wings Group
untuk memasuki pasar Negara di Asia dan Afrika.
3.
Teknologi
Wings Group
harus memahami pengaruh perubahan faktor teknologi terhadap kegiatan
operasional perusahaan serta pemahaman tentang kemampuan perusahaannya dalam
menciptakan produk. Perkembangan teknologi ini, selain dengan menunjang
tercapainya tujuan perusahaan dapat juga menjadi ancaman bagi merosotnya
produktifitas perusahaan. Wings Group mengekspor produknya ke lebih 30 Negara
di Asia dan Afrika pastinya Wings Group harus memiliki mesin-mesin canggih
untuk memenuhi permintaan masyarakat Asia dan Afrika terhadap Deterjen.
Teknologi lain seperti internet dan social-network lain juga ditempuh Wings
Group untuk memasarkan produknya.
4.
Demografi
Pemasaran deterjen
Wings Group. Dari sisi jenis kelamin, dapat dikonsumsi oleh pria maupun wanita.
Dari sisi penghasilan, harga deterjen Wings Group sendiri masih cukup
terjangkau di Indonesia bila dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga
per tahun.
5.
Geografi
Dengan letak
geografis Benua Asia dengan Benua Afrika lebih dari sekedar dekat memudahkan
pengiriman (proses eksport-import) produk Wings Group dari Indonesia (Benua
Asia) menuju ke Benua Afrika.
Dari segi
biaya penyimpanan gudang, biaya transport, bahkan waktu pengirimanpun akan
lebih cepat dibanding pengiriman produk keberbagai kota di Indonesia karena
memiliki 200 Warehouses, memiliki 5.000 truk dan mempunyai lebih dari 500,000
toko retail (tradisional & modern) dan grosir di Indonesia.. Ini pulalah
yang membuat permintaan pasar konsumen di Indonesia semakin meningkat.
6.
Politik dan Hukum
Wings Group
mematuhi semua persyaratan hukum dan perundang-undangan untuk menjamin kualitas
produk. Misalnya sesuai dengan standar CPkB cara pembuatan kosmetik yang baik,
ijin dari dinas kesehatan, ijin dari dinas perindustrian. Untuk Wilayah, Wings
tetap mematuhi peraturan kawasan industry karena masuk Kawasan Industri JIEP
Pulogadung. Skala Internasional melakukan penerapan ISO 14001 sistem manajemen
lingkungan dan penerapan ohsas 18001 sistem manajemen K3.
5.3
Analisis SWOT
Strengh
|
Weakness
|
Opportunities
|
Threaths
|
1.
SDM
|
1.
Produksi
|
1.
Pemasok
|
1.
Serikat pekerja
|
2.
Manajemen
|
2.
Saluran Distribusi
|
2.
Pelanggan
|
2.
Tidak fokus pada 1 produk
|
3.
Pemasaran
|
3.
Packaging
|
3.
Faktor Ekonomi
|
3.
Persaingan harga
|
4.
Keuangan
|
4.
Promosi
|
4.
Segmen pasar baru
|
4.
Pendatang baru
|
5.
Teknologi
|
5.
Biaya Produksi
|
5.
Bea masuk
|
5.
Adanya produk pengganti
|
Matrik SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
|
Strengh
Menciptakan produk-produk
berkualitas dengan harga yang terjangkau
|
Weakness
Kemiripan antara packaging produk
dengan produk saingan sedikit banyak mendapat kritikan
|
Opportunities
Teknologi
yang modern yang mampu menciptakan produk-produk sesuai keinginan pelanggan
|
Strategi SO
Dengan Menciptakan
produk-produk berkualitas dengan harga yang terjangkau menjadikan
peluang bagi para pelanggan
|
Strategi WO
Meminimalkan biaya agar
meningkatkan biaya produksi produk, sehingga dapat mencukupi peningkatan
konsumsi dari produk
|
Threaths
Adanya pendatang baru yang dapat
menggerus produk ini di pasaran dan membuat pelanggan beralih.
|
Strategi ST
Memanfaatkan efisiensi SDM untuk
memasarkan produk sehingga meminimalisir lingkungan bisnis yang semakin
kompetitif
|
Strategi TW
Meningkatkan profitabilitas yang
dapat meminimalisir pengeluaran biaya produksi yang semakin besar
|
5.4
Analisis VRINE Model
Resource & Capability
Attributes
PT. Sayap Mas Utama (Wings Group)
|
Valuable
|
Rare
|
Inimitable&
Non-substitutable
|
Exploitable by the firm
|
Competitive
Outcome
(Hasil
yang Kompetitif)
|
Yes
|
Yes
|
Yes
|
Yes
|
Sustained Advantage
|
KETERANGAN
|
UJI VRINE
|
Valuable
|
Resource
& Capability yang dimiliki Wings Group dapat memenuhi permintaan pasar
karena seiring bertambahnya permintaan, perusahaan membangun manufaktur yang
baru dan menambah gudang distribusi dimasing-masing area, sehingga supply
produk lancar.
|
Rare
|
PT. Sayap
Mas Utama memiliki sister company dibidang semi finish good atau material
sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi pasar untuk kebutuhan raw material.
Banyaknya
promo hadiah yang ditawarkan semakin menjadi pembeda produk Wings dengan yang
lainnya.
|
Inimitable&
Non-substitutable
|
Parfume
PT. Sayap Mas Utama berbeda dengan yang lain karena parfume tidak beli jadi,
tetapi beli biang parfume dan memformulasikan sendiri sehingga berbeda dan
tidak mudah ditiru oleh kompetitor.
|
Exploitable by the firm
|
Banyaknya tenaga
ahli dibidangnya missal formulasi RND dan ahli produksi didatangkan sehingga
terus berinovasi dalam produk dengan penerapan teknologi yang efektif dan
efisien.
|
Dengan
analisis VRINE model maka dapat disimpulkan bahwa PT. Sayap Mas Utama dengan
Resource dan Capability yang dimilikinya maka dapat Competitive Outcome
menjadi perusahaan yang Sustained
Advantage (keuntungannya
yang berkelanjutan).
5.5 Segmentasi Wings Group
Wings Group memproduksi So Klin Ultra, So Klin Ultra adalah deterjen bubuk
terkonsentrasi yang memiliki daya pembersih yang luar biasa. Mengandung Color Guard untuk melindungi warna
dari memudar sehingga pakaian menjadi bersih, cerah dan tampak baru. Variabel
segmentasi pasar So Klin Ultra yaitu :
Ø
Demografis, jenis kelamin pria dan wanita
Ø
Geografis, wilayah
asia, kota besar maupun kota kecil
Ø
Psikografis, kelas sosial
bawah sampai atas
5.6 Targeting Wings Group
Targetting konsumen
produk deterjen (so klin) dari wings yakni seluruh ibu di Indonesia
yang mempunyai daya beli yang mementingkan kualitas dan jaminan keamanan dari berbagai
kalangan di seluruh Indonesia. Produk deterjen dari wings pun dapat kita temui dengan
sangat mudah baik di pasar modern maupun pasar tradisional dan warung-warung
kecil yang ada di sekitar pemukiman warga.
Lini produk
deterjen pun aktif melaksanakan berbagi strategi pemasaran yang tak kalah
menarik dengan Unilever. Strategi above the line yang
mengandalkan iklan televisi, media cetak, dan outdoor advertising menjadi salah
satu strategi utama produk deterjen (so kiln) karena Wings sangat menyadari
bahwa media dan iklan yang provokatif mampu membangun awareness dan interest pasar
secara massive.
Selain itu,
Wings pun aktif melaksanakan sales promotion berupa pemberian
bonus piring untuk setiap pembelian So Klin berukuran tertentu, hingga bundling produk
deterjen So Klin dengan produk So Klin lainnya seperti softener atau
pencuci lantai. Sehingga Insentif-insentif yang ditawarkan lini produk (So
Klin) tampaknya banyak diminati target pasar
5.7 Positioning Wings Group
Positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah
dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana
konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang
dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan pesaingnya. Brand Positioning dari lini produk deterjen ini sendiri adalah Challenger.
Karena produk deterjen (so klin) berani menerobos pasar industri deterjen yang
tadinya dikuasai oleh PT. Unilever, dan terbukti mampu bersaing serta
menghasilkan produk-produk yang mampu menarik pelanggan lebih banyak. Produk deterjen (so klin) memiliki sesuatu yang berbeda, dan
kelebihan bila dibandingkan dengan produk lain, yaitu deterjen yang memelihara
warna pakaian tetap cerah, bersih dan bersinar.
Tindakan atau langkah-langkah dari wings untuk
mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai terhadap konsumen yaitu
dibuatnya slogan So Klin “Bersih Sempurna” yang dapat membuat konsumen berpikir
bahwa So Klin memberikan perasaan nyaman dan puas kepada calon konsumennya
dengan menjanjikan hasil pencucian yang paling sempurna. “Bersih Sempurna” bisa
diinterprestasikan tidak hanya pakaian bersih yang akan diperoleh jika dicuci
dengan so klin, namun bisa juga keharuman dan kelembutan pakaian yang akan
didapat jika pakaian dicuci menggunakan So Klin, karena kesempurnaan hasil
cucian tidaklah hanya bersih tetapi juga wangi dan lembut.
5.8 Marketing Mix
a) Product
Produk wings yang ditawarkan kepada masyarakat yaitu So Klin Ultra. Produk
dapat terdiri dari :
1.
Product Quality, So Klin Ultra
memiliki kualitas yang bagus untuk memelihara warna pakaian agar kelihatan
cerah.
2.
Design, So Klin Ultra memiliki
design yang menarik bagi konsumen
3.
Feature, So Klin Ultra memiliki
ciri-ciri yang berbeda dengan produk lain.
4.
Brand name, So Klin Ultra memiliki
nama merek “Ultra So Klin”
5.
Packaging, kemasan So Klin Ultra
menarik dan elegant.
6.
Sizes, So Klin Ultra tersedia dalam
beberapa ukuran 15 g, 35 g, 500 g dan 1000 g.
b) Price
Price, yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli So Klin Ultra.
Harga So Klin Ultra relativ murah karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan
So Klin Ultra lebih maksimal.
c) Place
Place, yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat So Klin Ultra yang
dihasilkan atau dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran.
Penyaluran So Klin Ultra kepada pelanggan meliputi antara lain channels,
coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
d) Promotion
Promosi yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
memperkenalkan So Klin Ultra pada pasar sasaran. Variabel promosi So Klin Ultra
meliputi :
1.
Sales promotion, dengan cara
memberikan bonus pada produk yang lain dalam perusahaan yang sama. Misalkan
Wings menawarkan produk kepada konsumen dengan cara konsumen dapat membeli So
Klin pewangi dengan hadiah So Klin Ultra.
2.
Advertising, iklan melalui televisi,
majalah, koran.
3.
Personal selling, yaitu interaksi
langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan
penjualan. Dengan mendatangi konsumen pada suatu supermarket untuk membeli So
Klin Ultra.
5.9 Brand Strategy
Brand adalah suatu nama, simbol,
tanda, design atau gabungan diantaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu
perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk
membedakan dengan prosuk dan jasa lainnya. So Klin adalah produk deterjen yang
diproduksi oleh Wings Group.
5.9.1
Brand Mental Map
Everywhere Middle Cost
Inovatif Variatif
Quality
Ø
Everywhere dimana wings menempatkan
produk so klin ini dimana mana atau bisa dijumpai dihampir warung kecil di
indonesia, karena so klin ini harga yang ekonomis sehingga kita bisa dengan
mudah untuk menjumpainya.
Ø
Middle Cost artinya wings
menempatkan harga pada produk so klin dengan harga yang ekonomis atau menengah
bisa keatas bisa juga ke bawah, dengan harga yang ekonomis ini tentunya so klin
tidak murahan dan masih bisa meyaingi produk sejenisnya misalkan rinso dari pt.
Unilever dengan kualitasnya yang premium.
Ø
Inovatif, menurut anailiisi kelompok
kami wings mengeluarkan so klin juga dengan inovasi-inovasinya yang semula
hanya so klin saja kemudian so klin juga memperluas merk dengan mengeluarkan so
klin deterejen dengan tambahan pelembut dan pewangi, kemudian ada so klin, so
klin rapika biang dan masih banyak yg lainnya.
Ø
Variatif : wings mengeliarkan produk
so klin ini dengan bermacam macam varian misalnya untuk so klin deterjen
dendiri ada so klin deterejen ultra, so klin softener, so klin softener purple
dan lainnya.
Ø
Quality : untuk kualitas dari produk
so klin sendiri tidak usah diragukan karena menurut analisis kelompok kami so
klin ini mempunyai kualitas yang bagus dan tak kalah dengan pesaingnya yaitu
rinso dimana so klin mempunyai rasa lembut anti bacterial dan wangi yang
berbeda dengan produk lainnya.
5.9.2
Brand Matrix
So Klin
|
Cair
|
Serbuk
|
Cream
|
Deterjen
|
So klin bio matic liquid
|
So klin power
So klin softener
So klin pro
|
|
Pewangi
|
So klin pewangi
So klin rapika
So Klin Softener
Twilight series
|
||
Pembersih Lantai
|
So klin lantai
|
5.10 Strategy Brand
Strategy Brand yang di gunakan untuk
produk Wings yaitu individual Brand dan Brand Extension.
Indvidual Brand adalah memberi merk
Berbeda Pada Produk baru, misalkan Wings mengeluarkan produk dterjen So Klin Kemudian
Wings juga mengeluarkan Produk daia yang sama produk sama deterjen namun
Berbeda merk saja.
Brand Extension adalah perluasan
produk yang menggunakan nama merk yang sudah dikenal oleh
konsumen untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi pada kategori produk
tersebut. Contohnya seperti So Klin yang awal mulanya hanya produk deterjen saja
kemudian dimodifikasi menjadi So Klin lantai dan juga So Klin pewangi.
Individual Brand
So klin dan Daia
|
Brand Extension
So klin deterjen -> So klin lantai, so klin Pewangi
|
5.11Pricing
Pricing PT.
Sayap Mas Utama (Wings Group) mengenai lini deterjen yaitu:
-
Sama atau hampir sama dengan produk-produk yang sejenis.
-
Psychological Pricing.
a.
Kebijakan harga So klin hampir sama dengan produk-produk
yang sejenis. Misalnya perbandingan harga antara So Klin, Rinso dan Attack.
Harga So Klin selalu berada diantara harga Rinso dan Attack. Contohnya: harga
produk tersebut di blog www.ngupasan-jaya.com/id/page/daftar_harga_detergent/ tanggal
16 April 2017 22:46:47
-
So Klin Softergent 900 gr: Rp 16.600,-
-
Rinso anti noda deterjen 900 gr: Rp 17.000,-
-
Attack Plus Softener 800 gr: Rp
16.500,-
b.
Kebijakan penentuan harga So Klin menggunakan
strategi price lining di mana harga ditentukan hampir sama dengan produk
sejenis lainnya. Hal ini dikarenakan sasaran konsumen produk jenis ini adalah
sama, yaitu konsumen rumah tangga yang sangat sensitif terhadap perubahan
harga. Selain itu, produk-produk tersebut (So Klin, Rinso, dan Attack) memiliki
kualitas yang cukup bersaing, artinya tidak ada perbedaan kualitas yang
signifikan, sehingga harganya tidak- terpaut jauh.
5.12 Analisis
Value Chain So Klin
Saluran distribusi dipakai oleh semua perusahaan untuk
memproduksi barang yang baik, namun banyak pula yang gagal memenuhi target
pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh kebijakan distribusi yang kurang tepat
sehingga barang yang dihasilakan kurang laku dipasar dan menyebabkan banyak
konsumen merasa kurang puas. Dengan demikian, saluran distribusi memiliki
peranan penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh perusahaan.
a.
Consumer Channel.
Product Line Retailers: Supermarket,
Minimarket, pedagang eceran di warung dan pasar tradisional. Untuk Produk So Klin
ini jenis saluran distribusi yaitu :
Producen
-> wholesaler -> retailer -> consumer
·
Produsennya yaitu PT Wings Surya yang
berada di Surabaya dan PT Lion Wings yang berada di Cakung Jakarta Timur.
·
Wholesaler
·
Retailer untuk produk So Klin dari
PT Wings ini yaitu seperti Alfamidi, Indomart, Alfamart, Carrefour, Hypermart
dll
·
Konsumen untuk produk ini adalah
utamanya adalah ibu rumah tangga dan orang yang mempunyai kebutuhan mencuci memakai deterjen.
b.
Intensitas distribusi So Klin sangat
tinggi, hal ini terlihat dari jumlah tempat atau outlet yang menjual produk ini
sangat banyak. Misalnya, So Klin dijual hampir di semua supermarket,
minimarket, warung, dan pasar tradisional di seluruh Indonesia.
c.
Kebijakan distribusi tersebut
dipilih karena So Klin merupakan barang konsumsi yang di gunakan konsumen
sehari-hari, sehingga memerlukan akses distribusi yang mudah, luas dan cepat di
peroleh konsumen. Wings mempunyai beberapa 200 gudang besar yang tersebar didaerah
indonesia, tapi ini ada beberapa contohnya antara lain :
1) PT Tambun Distribusindo Raya ( Wings Group)
Alamat: Jl. Setia Mekar No.2, Setiamekar, Tambun
Selatan, Bekasi, Jawa Barat 17510, Indonesia.
2) PT. Jatiasih Distribusindo Raya (Distribution
Center Wings Group)
Alamat: Jl. Saptopati No.47, Bantargebang, Kota
Bekasi, Jawa Barat 17151, Indonesia.
3) PT. Sayap Mas Utama Depo Sumedang (Wings)
Alamat: Jl. Parigi Lama, Situ, Sumedang Utara,
Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45621, Indonesia.
4) PT. Cikampek Distribusindo Raya ( Wings Group )
Jl. Raya By Pass Jomin No.100, Jomin Tim.,
Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41374, Indonesia.
5.13 Integrated Marketing Communition
Sabun dan detergen menjadi produk
pertama yang diproduksi oleh ‘Wings’, dan yang terbukti dapat diterima oleh
konsumen dengan baik. Setelah itu, produk-produk pembersih lainnya
diperkenalkan dan saluran distribusi yang kuat terbentuk di seluruh
Indonesia. Beberapa dekade berikutnya, ‘Wings’ terus menerus memperluas ragam
produknya dan sekarang telah memproduksi serta menjual ratusan SKU produk-produk
rumah tangga, perawatan pribadi dan juga produk makanan.
‘Wings’ saat ini telah diakui
sebagai produsen lokal dan distributor untuk produk rumah tangga dan produk
perawatan pribadi yang terkemuka. Kombinasi antara ilmu pengetahuan dan teknologi
manufaktur yang mutakhir akan tetap membuat ‘Wings’ berdedikasi
untuk menyediakan produk-produk berkualitas dengan harga yang terjangkau
sesuai dengan visi perusahaan Wings menggunakan strategi komunikasi untuk memperkenalkan produknya dengan
cara : Melalui advertising
seperti iklan di TV, internet dan media cetak lainnya. Produk ini juga suka
mengadakan beberapa event sehingga membuat para konsumen menjadi semakin
tertarik.
a)
Advertising
Untuk produk so klin sendiri menggunakan media iklan
di tv, internet dan media cetak lainnya.
Ini adalah contoh iklan produk wings : So Klin dimana
So Klin mempunyai beberapa kelebihan yaitu bukan hanya sebagai deterjen saja
melainkan juga sekaligus pewangi dan pelembut dan mempunyai beberapa varians
sehingga membuat So Klin unik, So Klin sendiri mempunyai tagline “bersih dan lembut dalam
satu sentuhan”
b)
Brand ambassador
Brand Ambassador/Duta Merek adalah
istilah pemasaran untuk seseorang atau grup yang dipekerjakan dengan dikontrak
oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk mempromosikan suatu merek dalam
bentuk produk atau jasa.
Duta Merek dimaksudkan untuk
mewujudkan identitas perusahaan dalam penampilan, sikap, nilai-nilai dan etika.
Elemen kunci dari duta merek terletak pada kemampuan mereka untuk menggunakan
strategi promosi yang akan memperkuat pelanggan dan mempengaruhi penonton untuk
membeli suatu produk lebih banyak lagi.
Biasanya, seorang duta merek dikenal
sebagai pembicara positif yang menunjukkan hal-hal positif dari suatu merek
yang ditunjuk sebagai agen internal atau eksternal untuk menciptakan kenaikan
dalam penjualan suatu merek berups produk atau jasa. Untuk produk so klin
sendiri duta merknya yaitu titiek puspa,
indi barend dan rina nose.
c)
Sales Promotion
1.
Sales promotion meliputi bujukan memberikan dorongan
lebih kepada konsumen agar membeli. Misalnya dengan memberikan potongan harga,
kupon, atau bonus.
2.
Sales promotion didesain untuk mempercepat proses
penjualan dan memaksimalkan penjualan. Teknik sales promotion dapat memotivasi
konsumen untuk membeli produk dengan kuantitas lebih banyak dan mempercepat
siklus pembelian.
3.
Sales promotion dapat dibagi menjadi dua kategori,
yaitu:
·
Consumer-oriented promotion
Aktifitas
yang termasuk consumer-oriented promotion antara lain: menyediakan sample,
kupon, undian, potongan harga, bonus, event pemasaran, dan lain-lain.
·
Trade-oriented promotion
Trade-oriented
promotion meliputi kompetisi penjual, penghargaan bagi penjual, pelatihan bagi
penjual dan program-program lain yang diadakan untuk memotivasi distributor
agar berusaha lebih baik untuk memasarkan produk kepada konsumen.
Untuk produk
So Klin menggunakan sales promotion Consumer-oriented promotion contohnya jika
membeli so klin dengan ukuran tertentu akan mendaptakan bonus seperti piring
atau sabun crean ekonomi yg kecil.
Sementara itu So Klin juga ering mengadakan event event yang membat para
konsumen menjadi lebih tertarik terhadap produk ini, dibawah ini beberapa
contoh event dari So Klin. Contoh even So Klin :
Event
|
Keterangan
|
House of
So Klin
|
So Klin menggelar
acara bertajuk House of So Klin yang diadakan di Pacific Place, Jakarta. Dengan dominasi
warna biru dan putih, So Klin seakan mengajak pengunjung dan para konsumen
setia So Klin untuk ikut merayakan kemeriahan acara.
|
Kontes So Klin
|
Event ini berisi
tentang kontes
berhadiah yang diadakan
oleh pihak So Klin untuk memikat para pelanggan setia agar semakin tertarik
pada So Klin.
|
WorkShop So Klin
|
Event ini dalam rangka peluncuran varian baru dari So Klin Cherry Red,
sekalian juga sebagai workshop dimana yang datang ke event ini yaitu konsumen
yang beruntung dan beberapa tamu undangan lainnya.
|
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
PT. Sayap Mas Utama (Wings Group)
merupakan perusahaan yang mampu bersaing dengan para penguasa pasar dan tidak
menutup kemungkinan PT. Sayap Mas Utama kelak akan menjadi market leader yang
mengkudeta para pesaingnya, dengan cara strategy marketing yang dilakukan Wings
Group itu sendiri karena dari hasil analisis produk So Klin saja Wings Group
bisa mendapatkan beberapa bahkan banyak konsumen hingga ke Afrika.
6.2 Saran
PT. Sayap Mas Utama (Wings Group)
Iklan So Klin
|
DAFTAR PUSTAKA
Tjiptono, Fandy. 2003. Strategi Pemasaran. Yogyakarta:ANDI Yogyakarta.
Kotler & Keller. 2015. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi 13.
Jakarta:Erlangga.
Kotler & Keller. 2015. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Jakarta:Erlangga.
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta:Gramedia.
Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management & Strategy. Yogyakarta:ANDI
Offset.
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00073-AK%20bab%204.pdf
http://repository.unand.ac.id/19838/1/BAB%20I.pdf
http://www.academia.edu/7305949/Analisis_manajemen_strategi_perusahaan_dalam_menghadapi_persaingan_bisnis_audit_laporan_keuangan
https://id.wikipedia.org/wiki/Duta_Merek
https://communicationista.wordpress.com/2009/07/01/sales-promotion/
https://swa.co.id/swa/trends/marketing/tingkatkan-keintiman-dengan-pelanggan-wings-hadirkan-house-klin
http://serbakuis.com/info/brand/so-klin/
http://www.beritasatu.com/galeri-foto/6492-workshop-kreatif-so-klin-softergent-cheerful-red.html
http://dokumen.tips/documents/tugas-individual-bisnis-pengantar3.html
www.ngupasan-jaya.com/id/page/daftar_harga_detergent/
http://thesis.binus.ac.id/doc/Lampiran/2011-2-01373-DS%20Lampiran001.pdf
http://dendyraharjo.blogspot.co.id/2010/10/market-leader-market-challenger-market.html
http://www.organisasi.org/1970/01/cara-strategi-menentukan-harga-produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran.html
http://www.organisasi.org/1970/01/strategi-jenis-macam-dan-pengertian-merek-merk-brand-produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran.html